4 Negara ini Diprediksi Lenyap dari Peta Dunia, Disebabkan Konflik hingga Bencana Alam
Beberapa negara ini bisa lenyap karena berbagai alasan. (foto: unsplash/andrew)
MERAHPUTIH.COM - DARI dulu sampai sekarang, sudah banyak negara yang dulunya ada tapi sekarang sudah tidak lagi tercatat di peta dunia. Ada berbagai alasan negara-negara itu bisa hilang, seperti bencana alam, konflik politik, perang, perpecahan wilayah, atau bergabung kembali dengan negara lain.
Seperti dirangkum dari bebagai sumber, saat ini ada beberapa pendapat yang menyebut bahwa di masa depan, beberapa negara mungkin akan mengalami hal serupa dan menghilang dari peta dunia. Meskipun belum pasti, alasan-alasan yang disampaikan cukup masuk akal.
Berikut empat negara yang diprediksi bisa hilang dalam peta dunia:
1. Korea Utara
Sama seperti Jerman Barat dan Jerman Timur yang pernah bersatu menjadi satu negara kuat, Korea Selatan dan Korea Utara juga diperkirakan bisa menyatu suatu hari nanti. Jika hal itu benar-benar terjadi, Korea Utara amat mungkin akan kehilangan statusnya sebagai negara mandiri.
Menurut laporan dari Nikkei Asia, penyatuan kedua Korea ini bisa menghasilkan kekuatan ekonomi yang sangat besar, mencapai lima kali lebih kuat daripada perekonomian Korea Selatan saat ini. Meski begitu, kemungkinan tersebut masih berupa prediksi dan memerlukan banyak faktor agar bisa menjadi kenyataan.
2. Bangladesh
Bangladesh dikenal sebagai salah satu negara yang kerap terdampak bencana alam seperti banjir besar, badai topan, dan bahkan tsunami.
Mengutip Concern Worldwide US, sekitar 75 persen dari wilayah daratannya kini sudah berada di bawah permukaan air laut, dan negara ini menghadapi ancaman banjir parah secara tahunan. Di masa depan, pencairan es dari pegunungan Himalaya, yang menjadi hulu aliran sungai-sungai besar di Asia Selatan, diprediksi bisa memperburuk situasi ini. Sebagai negara yang dihuni lebih dari 200 juta penduduk dan berada dalam aliran sungai tersebut, Bangladesh sangat berisiko mengalami tenggelam permanen.
Baca juga:
Bangladesh Bakal Gelar Pemilu di 2025 atau 2026, Partai Oposisi Ingin Segera
3. Tuvalu
Tuvalu, negara kecil di kawasan Oseania, kini berada dalam ancaman serius akibat kenaikan permukaan laut yang disebabkan perubahan iklim global.
Seperti dilansir The New Zealand Herald, negara ini terdiri dari pulau-pulau kecil dan atol karang yang terletak di Samudra Pasifik, di antara Australia dan Hawaii. Jika kondisi lingkungan terus memburuk dan permukaan laut terus naik, Tuvalu diperkirakan bisa hilang sepenuhnya dari peta dunia.
4. Maladewa
Maladewa merupakan negara kepulauan yang sangat dikenal karena pesona alamnya yang luar biasa. Dengan populasi sekitar 350 ribu jiwa, negara ini menjadi tujuan utama para wisatawan dari seluruh dunia.
Namun, menurut jurnal dari United Nations University (UNU), kenaikan permukaan air laut menjadi ancaman nyata bagi negara ini. Pulau-pulau karang di Maladewa sangat rentan terhadap erosi pantai dan telah menunjukkan kerusakan di beberapa wilayahnya. Dalam jangka panjang, jika tak ada tindakan serius, negara ini mungkin saja akan tenggelam secara perlahan.(far)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Kemendagri Telusuri Sumber Biaya Umrah Bupati Aceh Selatan di Tengah Bencana
4 Gajah Bantu Pemulihan Bencana di Aceh, Bersihkan Sisa Kayu dan Material Berat
Update Terkini Korban Bencana Aceh-Sumatera: 961 Tewas, 5 Ribu Orang Terluka
Deputi KPK Diterjunkan Kawal Donasi & Anggaran Bencana Sumatera Biar Tidak Dikorupsi
Kemendikti Saintek Anggarkan Rp 50 Miliar untuk Bencana Sumatra, Legislator: Terlalu Kecil, Harusnya 10 Kali Lipat
PKB Sentil Golkar Ngomong Koalisi Permanen di Tengah Derita Warga Akibat Bencana
Wamendagri Bima Arya: Keberangkatan Umrah Bupati Aceh Selatan Akan Diusut Inspektorat
Meski Hadapi Rob, Jakarta Tetap Salurkan Bantuan ke Korban Bencana Sumatera
Bantuan Asing untuk Bencana Sumatra Belum Dibuka, Komisi I DPR: Indonesia Mampu Berdiri di Atas Kaki Sendiri
Mirwan MS dalam Pemeriksaan, Wamendagri: Kepala Daerah Tak Boleh Tinggalkan Tugas Saat Bencana