Pensiun Menghibur, Paus Pembunuh Dilepasliarkan

Senin, 03 April 2023 - Dwi Astarini

KISAH Kiska si paus pembunuh paling kesepian seperti menginspirasi pihak yang merawat mamalia laut itu untuk bertindak. Paus pembunuh atau orca merupakan mamalia air yang dikenal sebagai salah satu predator puncak di lautan. Namun, menariknya, hewan ini memiliki sifat sosial nan unik.

Orca liar biasanya hidup berkelompok dan kerap berkomunikasi untuk berkoordinasi layaknya keluarga yang erat. Namun, bagi paus pembunuh yang tinggal di wahana akuarium, mereka biasanya hidup kesepian tanpa bisa hidup layaknya di alam. Itulah yang dirasakan seekor orca bernama Lolita di Miami, Amerika Serikat.

BACA JUGA:

Kiska, si Orca Kesepian, Meninggal Dunia

Selain Kiska kisah yang sempat viralnya, kini muncul Lolita. Kiska digadang-gadang sebagai paus pembunuh paling kesepian di dunia. Setelah hidup selama empat dekade di taman ria Marineland Kanada, Kiska mati. Orca Lolita bisa dikatakan memiliki nasib yang serupa. Selama lebih dari 50 tahun, Lolita sudah tinggal di Miami Seaquarium, tepatnya sejak 1970. Ia tak pernah bertemu dengan orca lainnya dan hanya jadi pertunjukan di sana selama puluhan tahun.

Lolita Orca
Lolita dipisahkan dari kelompoknya ketika ia masih usia 4 tahun. (Foto: wikipedia)

Tragisnya, Lolita ditangkap dan dipisahkan dari ibunya ketika ia masih berusia empat tahun. Pihak Miami Seaquarium membayar sekitar Rp 89 juta untuk bisa mendapatkan mamalia air itu.

Sejak saat itu, ia setiap hari dilatih agar bisa menjadi atraksi bagi para pengunjung Miami Seaquarium dan tinggal di tangki akuarium yang hanya berukuran panjang 24 meter serta lebar 10 meter. Para ahli memperkirakan ia membutuhkan waktu 600 kali berkeliling di tangki tersebut agar bisa mencapai jarak yang biasanya ditempuh oleh kelompok paus pembunuh selama sehari di lautan.

Saat melihat kondisi yang mengenaskan ini, aktivis pencinta hewan kerap melayangkan protes serta demonstrasi agar Lolita dikembalikan ke alam dan dipertemukan kembali dengan keluarga. Dari mulai PETA hingga selebritas Hollywood seperti Harrison Ford dan Johnny Deep menyuarakan agar mamalia air itu dibebaskan.

BACA JUGA:

Kiska si Orca Kesepian

Setelah perjuangan panjang selama beberapa dekade, pemerintah Amerika Serikat akhirnya mendengarkan hal tersebut dan mengerahkan petugas dari Departemen Pertanian AS untuk melakukan inspeksi. Hasil pemeriksaan itu ternyata mengindikasi bahwa Lolita menderita di tangki yang menjadi rumahnya selama 53 tahun terakhir itu.

Namun, kabar baik datang pada pekan lalu, ketika pemilik Miami Seaquarium berkolaborasi dengan organisasi nirlaba lokal Friends of Toki, yang memang memiliki misi membebaskan Lolita, dan Pemilik Tim NFL Indianapolis Colts Jim Irsay bersepakat untuk melepasliarkan Lolita.

“Saya senang menjadi bagian dari perjalanan Lolita menuju kebebasan. Saya tahu Lolita ingin berenang di perairan bebas,” ungkap Irsay, sebagaimana dikutip Euro News (31/3). Pelepasan itu disebut akan membutuhkan waktu 18 hingga 24 bulan dengan menghabiskan dana besar. Lolita akan dipindahkan ke suaka laut khusus di perairan yang berbatasan dengan area Amerika Serikat dan Kanada. Di situlah dia akan dipandu agar terbiasa hidup di alam lagi dengan salah satu fokusnya yakni mengembalikan naluri pemburunya yang mungkin sudah hilang akibat terbiasa diberi makan oleh pelatihnya.

Orca
Pelepasan Lolita masih membutuhkan waktu panjang, khususnya untuk proses rehabilitasi agar terbiasa berburu makanan. (Foto: Pexels/Andre Estevez)

Saat dirasa waktunya tepat, ia akan dilepaskan di perairan yang memang dihuni oleh keluarganya yang dipimpin langsung oleh ibu dari Lolita yang diberi nama Ocean Sun dan sudah berusia lebih dari 90 tahun.

Walau sudah puluhan tahun terpisah, Friends of Toki percaya bahwa paus pembunuh itu masih bisa berkomunikasi dengan anggota keluarganya dengan alasan setiap kelompok paus orca memiliki “lagu” yang berbeda antara satu dengan lainnya.(aru)

BACA JUGA:

Lumba-Lumba Purba Predator Seperti Paus Pembunuh

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan