Bertahan Seabad, Pesan dalam Botol dari Prajurit Perang Dunia I Ditemukan di Pantai Australia

Dwi AstariniDwi Astarini - Kamis, 30 Oktober 2025
Bertahan Seabad, Pesan dalam Botol dari Prajurit Perang Dunia I Ditemukan di Pantai Australia

Surat dalam botol dari Perang Dunia I ditemukan di pantai Australia.(foto: pexels-snapwire)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MERAHPUTIH.COM — SEBUAH pesan dalam botol yang ditulis dua prajurit Australia pada 1916 ditemukan lebih daripada satu abad kemudian di pantai barat daya negara itu. Catatan yang bernada ceria tersebut ditulis hanya beberapa hari setelah mereka memulai perjalanan menuju medan perang di Prancis selama Perang Dunia I.

Salah seorang prajurit, Malcolm Neville, menulis kepada ibunya bahwa makanan di kapal sangat enak dan bahwa mereka ‘sebahagia Larry’. Beberapa bulan kemudian, ia tewas dalam pertempuran di usia 28 tahun. Sementara itu, prajurit lainnya, William Harley, yang berusia 37 tahun, selamat dari perang dan kembali ke rumah.

Surat-surat itu kini telah diserahkan kepada keturunan mereka, yang terkejut dan terharu dengan penemuan tersebut. Botol itu ditemukan awal bulan ini di Pantai Wharton yang terpencil, dekat Esperance di Australia Barat. Penduduk setempat bernama Deb Brown dan keluarganya ialah penemu pesan dalam botol itu.

Ia sedang berkunjung ke pantai bersama suami dan putrinya dalam salah satu perjalanan rutin mereka menggunakan motor roda empat untuk membersihkan sampah, ketika mereka melihat botol kaca tebal di pasir.

Baca juga:

Australia dan Inggris Kritik Faktor Keselamatan Pariwisata Indonesia, Begini Reaksi Kemenpar



“Kami sering membersihkan pantai, jadi kami tidak akan melewatkan sepotong sampah pun. Jadi botol kecil ini memang seperti sedang menunggu untuk dipungut,” kata Brown kepada kantor berita Associated Press.

Meskipun kertas di dalam botol itu basah, kedua surat masih bisa dibaca sehingga Brown mulai melacak keluarga para prajurit untuk menyerahkan surat-surat itu. Brown berhasil menemukan keponakan buyut Neville, bernama Herbie Neville, dengan mencari nama prajurit tersebut dan kota asalnya secara daring. Hal itu dimungkinkan karena alamat ibunya tercantum dalam surat itu.

Neville mengatakan kepada ABC News bahwa pengalaman tersebut ‘tak bisa dipercaya’ bagi keluarganya, terutama bagi Marian Davies, keponakan Neville, yang masih mengingat pamannya berangkat ke perang dan tak pernah kembali.

Surat kedua, yang ditulis William Harley, ditujukan kepada siapa pun yang menemukan botol tersebut. Ibunya telah meninggal beberapa tahun sebelumnya. Cucu perempuan Harley, Ann Turner, mengatakan kepada ABC bahwa ia dan empat cucu lainnya sangat terkejut dengan pesan itu.

“Rasanya benar-benar seperti mukjizat dan kami merasa seolah kakek kami menjangkau kami dari alam baka. Saya merasa sangat emosional ketika melihat bahwa prajurit muda lainnya masih punya ibu untuk dikirim surat, dan pesan dalam botol itu ditujukan kepada ibunya, sedangkan kakek kami sudah lama kehilangan ibunya, jadi ia hanya menulisnya untuk siapa pun yang menemukannya,” katanya.

Dalam suratnya, Harley menulis bahwa botol itu dilempar di suatu tempat di Bight, mengacu pada Great Australian Bight di lepas pantai selatan Australia.

Seorang profesor oseanografi mengatakan kepada ABC bahwa botol itu mungkin hanya berada di laut selama beberapa minggu sebelum terdampar di Pantai Wharton, lokasi surat itu mungkin tetap terkubur selama lebih dari 100 tahun.(dwi)

Baca juga:

Bom Bekas Perang Dunia II Meledak di Bandara Jepang

#Australia #Berita Unik #Perang Dunia I
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Dunia
Bertahan Seabad, Pesan dalam Botol dari Prajurit Perang Dunia I Ditemukan di Pantai Australia
Surat-surat itu kini telah diserahkan kepada keturunan mereka, yang terkejut dan terharu dengan penemuan tersebut.
Dwi Astarini - Kamis, 30 Oktober 2025
Bertahan Seabad, Pesan dalam Botol dari Prajurit Perang Dunia I Ditemukan di Pantai Australia
Indonesia
WNI Australia Waspada, KBRI Rilis Imbauan Darurat Terkait Aksi Anti-Imigran 'March for Australia'
Dalam situs resmi "March for Australia", para penolak imigrasi berargumen bahwa persatuan dan nilai-nilai Australia telah terkikis akibat kebijakan dan gerakan yang dianggap memecah belah
Angga Yudha Pratama - Minggu, 19 Oktober 2025
WNI Australia Waspada, KBRI Rilis Imbauan Darurat Terkait Aksi Anti-Imigran 'March for Australia'
Indonesia
Australia Cabut Bea Masuk Anti-Dumping Kaca Apung Bening Indonesia, Ekspor Melejit
Komisi Anti-Dumping Australia menyebutkan Oceania Glass, satu-satunya produsen kaca apung bening di Australia, telah menghentikan produksi sejak 6 Maret 2025.
Wisnu Cipto - Kamis, 16 Oktober 2025
Australia Cabut Bea Masuk Anti-Dumping Kaca Apung Bening Indonesia, Ekspor Melejit
Dunia
Perubahan Iklim makin Nyata, Kenaikan Permukaan Laut Ancam 1,5 Juta Warga Australia pada 2050
Tidak ada komunitas di Australia yang akan bebas dari risiko iklim yang berhubungan, saling memperkuat, dan terjadi secara bersamaan.
Dwi Astarini - Rabu, 17 September 2025
Perubahan Iklim makin Nyata, Kenaikan Permukaan Laut Ancam 1,5 Juta Warga Australia pada 2050
Dunia
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu Meradang, Tuduh PM Australia Berkhianat
Benjamin Netanyahu mengatakan sejarah akan mengingat PM Australia Anthony Albanese sebagai seorang politisi lemah.
Dwi Astarini - Rabu, 20 Agustus 2025
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu Meradang, Tuduh PM Australia Berkhianat
Kuliner
Karyawan Palsukan Tanggal Kedaluwarsa, Jaringan Ritel Jepang Hentikan Penjualan Onigiri
Pelanggaran ini dilaporkan terjadi di 23 toko di seluruh negeri, termasuk di kota-kota besar seperti Tokyo, Kyoto, dan Osaka.
Dwi Astarini - Selasa, 19 Agustus 2025
Karyawan Palsukan Tanggal Kedaluwarsa, Jaringan Ritel Jepang Hentikan Penjualan Onigiri
Indonesia
Australia dan Negara Eropa Bakal Akui Negara Palestina, Selandia Baru Menyusul
Langkah Selandia Baru tersebut bertepatan dengan pengumuman Australia yang akan mengakui negara Palestina pada Sidang Majelis Umum PBB di bulan September.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Australia dan Negara Eropa Bakal Akui Negara Palestina, Selandia Baru Menyusul
Dunia
Australia akan Umumkan Pengakuan terhadap Negara Palestina, Tinggalkan Amerika Serikat
Rencana ini diumumkan di tengah meningkatnya kecaman dan kemarahan internasional atas tindakan Israel di Gaza.
Dwi Astarini - Senin, 11 Agustus 2025
 Australia akan Umumkan Pengakuan terhadap Negara Palestina, Tinggalkan Amerika Serikat
Dunia
Bertambah Lagi! Australia Bakal Akui Negara Palestina di Sidang Umum PBB September 2025
Sejauh ini sudah 147 negara di dunia mengakui Palestina sebagai negara berdaulat. Sejak awal 2024, sepuluh negara baru bergabung dalam daftar tersebut, termasuk Irlandia, Norwegia, Spanyol, dan Armenia.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 11 Agustus 2025
Bertambah Lagi! Australia Bakal Akui Negara Palestina di Sidang Umum PBB September 2025
Dunia
Australia Masukkan YouTube ke Larangan Media Sosial untuk Anak-Anak di Bawah 16 Tahun
Ini bukanlah satu-satunya solusi, tapi ini akan membuat perbedaan.
Dwi Astarini - Kamis, 31 Juli 2025
  Australia Masukkan YouTube ke Larangan Media Sosial untuk Anak-Anak di Bawah 16 Tahun
Bagikan