Pria Tewas Tertarik ke Mesin MRI karena Mengenakan Kalung Logam


Seorang pria meninggal tersedot ke mesin MRI.(foto: pexel/mart production)
MERAHPUTIH.COM — SEUNTAI kalung membuat seorang pria kehilangan nyawa saat menemani istrinya menjalani pemeriksaan magnetic resonance imaging (MRI). Seorang pria berusia 61 tahun dikabarkan tertarik ke mesin MRI di sebuah pusat medis. Ia diketahui mengenakan kalung logam berat saat membantu istrinya dalam pemeriksaan itu.
Seperti dilansir BBC, pria tersebut, yang identitasnya belum diungkapkan, masuk ke ruangan di Nassau Open MRI di Westbury, Long Island, New York, AS tanpa izin. Ketika ia masuk, mesin MRI sedang menyala. Demikian dilaporkan Departemen Kepolisian Nassau County.
Seorang pasien di fasilitas tersebut mengatakan kepada media lokal bahwa suaminya ialah korban yang meninggal. Ia mengatakan ia memanggil sang suami ke dalam ruangan setelah menjalani pemindaian pada Rabu (16/7).
Meski polisi belum merilis identitas korban, Adrienne Jones-McAllister mengatakan kepada stasiun televisi lokal News 12 Long Island bahwa suaminya, Keith, ialah orang yang meninggal dunia. “Ia melambaikan tangan ke arah saya, lalu tubuhnya langsung lemas,” katanya sambil berlinang air mata.
Adrienne mengatakan saat itu ia sedang menjalani MRI untuk lututnya dan meminta suaminya masuk ke ruangan untuk membantunya berdiri setelah pemeriksaan selesai. Ia menjelaskan suaminya mengenakan rantai seberat sekitar 9 kg dengan gembok yang biasa ia gunakan untuk latihan angkat beban. “Saat itu juga, mesin menarik tubuhnya, membalikkan arahnya, dan dia membentur mesin MRI,” katanya.
Baca juga:
Billie Eilish Dilempar Kalung oleh Penggemar saat Konser di Arizona
Adrienne mengatakan teknisi mencoba menarik suaminya menjauh dari mesin. “Saya berteriak, ‘bisakah Anda matikan mesinnya? Hubungi 911. Lakukan sesuatu. Matikan mesin sialan ini!’,” ujarnya.
“Korban laki-laki mengenakan rantai logam besar di lehernya yang menyebabkan dirinya tertarik ke dalam mesin. Itu mengakibatkan kondisi medis serius,” kata Departemen Kepolisian Nassau County, yang kini tengah menyelidiki insiden tersebut.
Pejabat menyebut insiden tersebut menyebabkan kondisi darurat medis dan korban dibawa ke rumah sakit. Namun, ia dinyatakan meninggal dunia pada Kamis (17/7). Mesin MRI menggunakan medan magnet yang sangat kuat untuk menghasilkan gambar detail. Pasien biasanya diminta melepas semua benda logam dan mengganti pakaian sebelum menjalani pemindaian MRI atau mendekati mesin tersebut.
Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), mesin MRI memiliki medan magnet yang cukup kuat untuk menarik benda magnetik dari berbagai ukuran, seperti kunci, ponsel, bahkan tabung oksigen. Hal itu dapat merusak mesin atau menyebabkan cedera pada pasien maupun tenaga medis jika benda-benda tersebut berubah menjadi proyektil.
Pada 2001, seorang anak laki-laki berusia enam tahun meninggal dunia akibat retak pada tengkorak saat menjalani pemeriksaan MRI di sebuah pusat medis di Kota New York. Insiden itu terjadi karena kekuatan magnet dari mesin MRI melemparkan tabung oksigen ke arahnya.(dwi)
Baca juga:
Chanel Hadirkan Aksesori Unik Perpaduan Kalung, Jam, dan Earphone
Bagikan
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Hakim Batalkan Kebijkan Pemotongan Dana untuk Harvard oleh Donald Trump, Pemerintah akan Ajukan Banding

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Kesehatan Presiden AS Donald Trump Jadi Bola Panas di Media Sosial, Tetap Menyebar meski sudah Dibantah

Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
