Pengamat Yakin Tidak Ada Skenario Jokowi Jadikan Andika Capres

Senin, 08 November 2021 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Pertimbangan pencalonan Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai panglima TNI oleh Presiden Joko Widodo lebih diyakini bukan sebagai skenario memuluskan jalan Andika menjadi calon presiden di 2024.

Pengamat politik dari Indonesia Public Institute (IPI), Karyono Wibowo menyebutkan, pemilihan Andika, lebih pada kebutuhan untuk melanjutkan konsolidasi di jajaran TNI karena memiliki kemampuan dalam menghadapi berbagai tantangan baik dari dalam maupun luar negeri.

Baca Juga:

Komisi I Pilih Bahas Hobi Ketimbang Harta Jenderal Andika

Ia menilai adanya wacana Andika Perkasa berpeluang maju di Pilpres 2024 setelah menjabat Panglima TNI, adalah persoalan lain yang bukan merupakan bagian dari skenario penunjukkannya sebagai calon tunggal panglima TNI.

"Bahwa ada pihak yang berpendapat posisi Andika sebagai panglima bisa menjadi batu loncatan untuk melaju pada kontestasi Pilpres 2024 menurut saya itu bagian dari kebebasan berpendapat. Saya menilai, itu merupakan pendapat spekulatif," kata Direktur Eksekutif IPI ini.

Karyono menegaskan, kalaupun Andika memiliki hasrat untuk mencalonkan diri sebagai calon presiden atau calon wakil presiden, itu merupakan haknya sebagai warga negara. Namun, tentunya setelah pensiun dari jabatan panglima TNI pada Desember 2022 nanti.

Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) sekaligus calon Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa (kiri) menyambut kedatangan anggota Komisi I DPR sekaligus Wakil Ketua DPR Lodewijk F. Paulus (ketiga kiri) dalam verifikasi faktual di kediaman Andika di Senayan, Jakarta, Minggu (7/11/2021). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/hp.
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) sekaligus calon Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa (kiri) menyambut kedatangan anggota Komisi I DPR sekaligus Wakil Ketua DPR Lodewijk F. Paulus (ketiga kiri) dalam verifikasi faktual di kediaman Andika di Senayan, Jakarta, Minggu (7/11/2021). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/hp.

Dan peluang Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) ini, tergantung sejauh mana publik merespon sosoknya. Namun, sejauh ini, elektabilitas Andika sebagai capres masih sangat rendah. Paling tidak, berdasarkan survei SMRC September 2021, elektabilitas Andika baru 1 persen, masih jauh di bawah tokoh-tokoh dari kalangan militer lainnya.

Bahkan, kandidat dari kalangan militer yang paling tinggi elektabilitasnya masih belum bergeser dari Prabowo Subianto yang mendapatkan dukungan 20,7 persen, menyusul Agus Harimurti Yudhoyono 4,5 persen dan Gatot Nurmantyo 1,7 persen.

"Modal elektabilitas 1 persen masih belum cukup untuk merayu partai politik agar mau mendukung Andika. Untuk melaju sebagai kandidat presiden, Andika masih harus mendongkrak popularitas dan elektabilitasnya dan posisi panglima TNI bukan jaminan bisa mendongkrak elektabilitas," ungkapnya dikutip Antara. (*)

Baca Juga:

Sajikan Nasi Liwet Jamu Politisi DPR, Andika: Saya Juga Apa Adanya Saja

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan