Sajikan Nasi Liwet Jamu Politisi DPR, Andika: Saya Juga Apa Adanya Saja
KSAD Andika Perkasa dan Politisi DPR. (Foto: MP/Ponco)
MerahPutih.com - Pimpinan dan anggota Komisi I DPR mendatangani kediaman KSAD Jenderal Andika Perkasa, untuk melakukan verifikasi faktual, di Jakarta, Minggu (7/11) sore, setelah Komisi I DPR, Jumat (6/11) menyetujui pencalonannya jadi Panglima TNI.
Andika bersama istri Diah Erwiany dan anaknya menyambut kedatangan para anggota Komisi I DPR yang datang satu-persatu. Jenderal TNI Andika menyampaikan terima kasih atas kunjungan pimpinan Komisi I DPR dan perwakilan fraksi tersebut.
Baca Juga:
Ketum Golkar Airlangga Sebut Andika Perkasa Kuasai Dunia Siber
Menurut dia, dirinya tidak mempersiapkan hal yang khusus dalam menyambut kedatangan rombongan Komisi I, yang menyambangi kediamannya untuk melakukan verifikasi faktual sebagai bagian rangkaian uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test terhadap Andika.
"Saya juga apa adanya saja, bahkan kalau ada yang kurang berkenan, saya mohon maaf," ujarnya.
Komisi I DPR memastikan, bakal membawa nama calon Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dalam Rapat Paripurna DPR RI pada Senin (8/11). Rapat Paripurna untuk mengesahkan persetujuan DPR terhadap nama Jenderal Andika sebagai Panglima TNI.
"Besok Insya Allah jam 10 Paripurna dan Pak Jenderal Andika juga diundang ke hadapan Paripurna," kata anggota Komisi I Abdul Haris Almasyhari di kediaman Andika, di kawasan Senayan, Jakarta, Minggu (7/11).
Ia menegaskan, semua proses uji kelayakan calon panglima TNI sudah dilaksanakan, termasuk verifikasi faktual yang dilakukan Komisi I DPR dengan mengunjungi kediaman Jenderal Andika.
Menurut dia, kunjungan tersebut bertujuan untuk bersilaturahmi dan memastikan bahwa Jenderal Andika memang tinggal di tempat yang disebutkan dalam dokumen, berkeluarga dan memiliki anak.
"Bahasa kerennya verifikasi faktual agar ketika Senin (8/11) hasil uji kelayakan dikirim ke DPR, kami sudah berkunjung. Dan kami membuktikan betul bahwa Pak Andika memang tinggal di sini, hanya itu saja," ujarnya.
Abdul Haris mengaku, selama berada di kediaman menantu mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) A.M Handropriyono ini, rombongan Komisi I hanya membahas soal hobi.
"Tadi ngobrol-ngobrol sekitar hobi kita, hobi olahraga, kebetulan rata-rata hobi olahraga. Jadi kita bicara sekitar itu saja, engga ada yang penting," ujarnya.
Dia mengatakan, para anggota Komisi I DPR yang berkunjung ke kediaman calon Panglima TNI disuguhi nasi liwet yang dibuat istri Jenderal Andika yaitu Diah Erwiany.
"Salah satu yang disajikan adalah nasi liwet. Kebetulan saya orang Solo, nasi liwetnya 'masuk' menurut saya," katanya pula.
Hadir dalam verifikasi tersebut Wakil Ketua DPR yang juga anggota Komisi I DPR Lodewijk Paulus. Para pimpinan Komisi I DPR yang hadir antara lain Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid, para Wakil Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis Almashari, Anton Sukartono, dan Bambang Sukartono. Anggota Komisi I DPR yang hadir antara lain Jazuli Juwaini, Taufiq Abdullah, dan Syarief Hasan. (Pon)
Baca Juga:
Gaya Kasual dan Santai Andika Sambut Para Politisi DPR
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Media Asing Sebut IKN Kota Hantu, DPR Minta Badan OIKN Jangan Cuma Diam
Aksi KSAD Jenderal Maruli di Atas Artileri Berat, Sukses Tembak Jatuh Drone Musuh
Pertalite Bikin Banyak Motor Mogok di Jatim, DPR Tegur Pertamina: Jangan Cuma Bilang "Hasil Uji Baik”
Pasca-Putusan MKD, Gerindra Pastikan Rahayu Saraswati Tetap Jabat Wakil Ketua Komisi VII DPR
DPR Tegaskan Tumpukan Beras Bulog 3,8 Juta Ton Seharusnya Cukup untuk Tameng Subsidi, Bukan Jadi Alasan Cabut Izin Pedagang
Kuota Haji 2026 Akhirnya Ditetapkan 221.000 Jemaah, Negara Wajib Beri Pelayanan Terbaik Bukan Cuma Janji Manis
DPR INgatkan Revisi UU ASN Harus Komprehensif, Bukan Cuma Soal Pengawas Tapi Juga Kepastian Status Honorer
Usulan PPPK Diangkat Jadi PNS Dapat Dukungan dari DPR: Demi Kesejahteraan dan Karier yang Pasti
Hari Santri Jadi Momen Krusial! Pemerintah Diingatkan Agar Pendidikan Keagamaan Tidak Terlupakan dalam Revisi UU Sisdiknas
Politikus DPR Usulkan Pelajaran Bahasa Portugis Diujicobakan di NTT