Pengamat Usul Potongan Komisi Ojol Diturunkan
Senin, 13 April 2020 -
MerahPutih.com - Pengamat transportasi Muslich Zainal Asikin menyoroti tingginya potongan komisi aplikator sebesar 20 persen terhadap pengemudi ojek online (ojol). Menurutnya, besaran tarif itu memberatkan pengemudi ojol dan masyarakat.
Muslich pun mengusulkan agar potongan komisi dapat diturunkan oleh perusahaan ojek daring baik Grab dan GoJek senilai 15 persan dari 20 persen. Jadi hanya 5 persen potongan komisi mitra ojol.
Baca Juga:
"Di turunkan dari 20 persen jadi 5 persen. Potongan 15 persen, 10 persennya dikasih ke masyarakat 5 persennya ojol," kata Muslich saat dihubungi merahputih.com, Senin (13/4).
Menurut dia, pangkas aplikator 20 persen perlu tekan mengingat situasi dan kondisi di tengah wabah virus corona yang berimbas pada perekonomian masyarakat.
Apalagi, kata dia, saat ini pendapatan ojek daring sudah berkurang dengan adanya kebijakan yang tidak memperbolehkan mereka mengangkut penumpang selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
"Memang harusnya diturunkan itu bagian dari sama-sama untuk berbagi kesulitan saling gotong royong. Kan kalau ojol sekarang pendapatannya berkurang, kalau dulu kan pendapatanya dari angkutan barang dan angkutan orang, sekarang kan dibatasi," jelas dia.

Peneliti senior Pusat Studi Transportasi dan Logistik UGM ini juga mengaku, sudah melakukan pertemuan dan mengusulkan ke perusahaan Grab dan GoJek agar potongan komisi terhadap mitra untuk direndahkan.
"Rupanya dia (Grab dan GoJek) gak berani memunculkan itu (pembahasan penurunan potongan komisi) ke permukaan karena gak nguntungkan mereka," terang dia.
Baca Juga:
Ia pun berpendapat bahwa diturunkannya potongan komisi ojol mudah diterapkan bila Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI mau turun tangan meringankan dan membantu ojol dan masyarakat untuk menekan potongan tersebut.
"Ngundang mereka grab dan gojek di panggil kamu mesti diturunkan mumpung situasinya bagus itu loh. Ini situasinya bagus kamu jangan 20 persen dong, kamu lima persen saja cukup," tutupnya.
Sementara itu, Ketua Forum Warga Kota (FAKTA) Indonesia Azas Tigor Nainggolan mengaku perihatin dan mengusulkan agar para aplikator mengurangi kewajiban potongan komisi 20 peresn dari setiap order yang didapat pengemudi ojol.
"Saya mengajak para aplikator mau mengurangi potongan komisi jadi hanya 5 persen sajalah dari setiap order," jelas dia. (Asp)
Baca Juga: