Pengamat: Philip Morris Harus Sejahterakan Petani Tembakau

Rabu, 04 November 2015 - Eddy Flo

Merahputih Bisnis - Kunjungan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo ke Amerika disambut baik oleh Philip Morris International (PMI) yang berencana untuk menjalin kerjasama di bidang industri tembakau agar dapat memperluas bisnis rokok di tanah air.

Pengamat Kebijakan Publik Hasbullah Thabary mengatakan pihaknya menilai jumlah nilai investasinya hanya 1,9 miliar saja dan itu jumlah yang terlalu sedikit untuk nilai investasi. Selain itu, untuk mensejahaterakan petani Philip Morris harus membayar mahal agar para petani dapat sejahtera.

"bila ingin mensejahterakan masyarakat, tergantung dia mau bayar berapa ke petani. Oleh karena itu, perjanjian sudah ditandatangani pemerintah harus mengikuti perjanjian itu," ujar Hasbullah saat ditemui usai workshop Ekonomi Tembakau, di hotel Santika, jakarta Pusat, Rabu (4/11).

Hasbullah menegaskan kalau Philip Morris harus mensejahterakan petani tembakau, jangan sampai kedepannya dia sudah menikmati keuntungan dari rokok dan harus meninggalkan itu karyawan.

"Jadi perjanjian pemerintah dengan Philip Moris harus jelas. Selain itu, kesejahteraan petani cengkeh, buruh, dan petani tembakau harus disejahterahkan. Untuk itu, pemerintah harus melakukan perjanjian lebih mendalam lagi mengenai kesejahteraan mereka, jangan sampai setelah menikmati keuntungan lantas ditinggal begitu saja," tandasnya. (Abi)

Baca Juga:

  1. ABG Bebas Beli Rokok, Pemerintah Perketat Pengawasan Pedagang Ritel
  2. Pendapatan Cukai Rokok Naik Rp46,2 Triliun
  3. 30 Juta Anak Beli Rokok di Indomaret
  4. Rokok Ganja Beredar Legal di Negara Bagian Amerika
  5. Permintaan Kredit Sektor Industri Rokok Anjlok

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan