Penelitian Klaim Rokok Elektrik Jadi Jawaban Ampuh Berhenti Merokok, Tingkat Keberhasilan Hampir Tiga Kali Lipat dari Terapi NRT

Ilustrasi vape yang mengandung zat etomidate. Foto Freepik
Merahputih.com - Penelitian terbaru dari National Drug and Alcohol Research Centre (NDARC) UNSW Sydney, yang dipimpin oleh Associate Professor Ryan Courtney, menunjukkan bahwa rokok elektrik (vape) memiliki tingkat keberhasilan lebih tinggi dalam membantu perokok berhenti dibandingkan terapi pengganti nikotin (NRT).
Temuan ini sejalan dengan penelitian sebelumnya dan didukung oleh Profesor Nicholas Zwar dari Royal Australian College of General Practitioners.
Studi yang diterbitkan dalam Annals of Internal Medicine, melibatkan 1.000 responden dan mengungkapkan bahwa 28,4% pengguna vape berhasil berhenti merokok, sementara hanya 9,6% pengguna NRT yang mencapai hasil serupa.
Baca juga:
Singapura Resmi Larang Pemakaian Vape, Dianggap Sama seperti Narkoba
"Rokok elektronik memang bukan solusi instan. Namun, hasil riset telah menunjukkan bahwa produk tembakau alternatif ini bisa menjadi opsi untuk berhenti merokok yang menjanjikan," kata Ryan Courtney dikutip Antara, Rabu (20/8).
Menurut Ryan, efektivitas vape sangat terasa, khususnya bagi kelompok masyarakat yang kurang beruntung secara sosial. Profesor Nicholas Zwar menambahkan bahwa penelitian ini semakin memperkuat bukti bahwa produk tembakau alternatif adalah alat bantu berhenti merokok yang efektif, terutama bagi mereka yang sebelumnya gagal dengan NRT.
Menanggapi hasil riset ini, Ketua Asosiasi Konsumen Vape Indonesia (Akvindo), Paido Siahaan, menekankan bahwa temuan ini konsisten dengan penelitian lain, seperti studi tahun 2019 di New England Journal of Medicine yang menunjukkan tingkat keberhasilan berhenti merokok pada pengguna vape hampir dua kali lipat lebih tinggi dari pengguna NRT.
Dengan prevalensi perokok dewasa yang mencapai lebih dari 28% di Indonesia, Paido berpendapat bahwa pemerintah perlu mengadopsi pendekatan "harm reduction" atau pengurangan risiko.
Baca juga:
Ia menyarankan agar produk tembakau alternatif diatur dengan standar keamanan dan kualitas yang ketat sebagai bagian dari program nasional untuk mengurangi konsumsi rokok konvensional.
"Banyak negara seperti Inggris, Selandia Baru, dan Jepang telah membuktikan bahwa adopsi produk tembakau alternatif dapat menurunkan konsumsi rokok konvensional secara signifikan," kata Paido.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Pedagang Sebut Kawasan Tanpa Rokok Bakal Gerus Ekonomi Rakyat Kecil

PHRI DKI Jakarta Khawatir Raperda KTR Gerus Pendapatan Daerah dan Sektor Hotel-Restoran

Pansus DPRD Jakarta Usulkan Fasilitas Kesehatan Hewan Masuk Area Kawasan Tanpa Rokok

Menkeu Janji Tidak Impor Rokok Ilegal, Kawasan Industri Tembakau Bakal Ditata

Cukai Rokok Tak Naik 2026: Antara Kepentingan Ekonomi dan Ancaman Kesehatan Publik

Pramono Anung Wajibkan Fasilitas Publik Siapkan Tempat Merokok Tertutup Agar Tidak Ganggu UMKM

Rokok Ilegal Kuasai Pasar, Siap Siap Warung dan E-Commerce Kena Razia

Raperda Larangan Merokok Hampir Final, Pelanggar Perda KTR Jakarta Bisa Dikenai Sanksi Lebih dari Denda Rp 250 Ribu

Begini Kata BNN Soal Peluang Indonesia Larang Peredaran dan Pemakaian Vape

Pekerja Gudang Garam Terancam PHK Massal, Pemerintah Diminta Bereskan Masalah Rokok Ilegal dan Cukai Tinggi
