Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Jumat, 17 Oktober 2025 -
MerahPutih.com - Pemerintah menargetkan eliminasi tuberculosis pada 2030. Di mana, Tb sudah menjadi persoalan lama dan Indonesia menempati peringkat kedua kasus Tb terbanyak di dunia setelah India.
Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mendorong percepatan penanganan tuberkulosis (Tb) dengan mengadopsi pola penanganan terpadu yang sebelumnya diterapkan saat pandemi COVID-19.
"Harus ada gerakan masif, terutama dari sisi peningkatan kesadaran masyarakat bahwa Tb itu bisa disembuhkan,” ujar Kepala Biro Komunikasi dan Persidangan Kemenko PMK Budi Prasetyo.
Ia menegaskan, pihaknya menggelar kampanye nasional penanggulangan Tb melalui gerakan “TOS Tb: Temukan, Obati, Sampai Sembuh”, dengan fokus pada peningkatan kesadaran, deteksi dini, dan pengobatan tuntas.
Baca juga:
Kasus Positif COVID 19 Hari Ini Naik Dua Kali Lipat dari Kemarin
Sebagai langkah awal, Pemerintah akan menggelar kampanye masif pada momentum Car Free Day (CFD) 9 November 2025 di delapan kota prioritas.
Kegiatan ini melibatkan berbagai kementerian dan lembaga (K/L) serta pemerintah daerah untuk memperkuat komunikasi publik dengan narasi tunggal.
“Strategi ini mencontoh pola penanganan COVID-19 yang melibatkan seluruh elemen bangsa. Tidak hanya pemerintah, tetapi juga masyarakat, sektor industri, dunia usaha, universitas, hingga komunitas,” ujarnya.
Salah satu fokus dalam penanganan Tb adalah memperluas skrining atau deteksi dini. Masyarakat diimbau untuk tidak takut melakukan pemeriksaan, karena TBC dapat disembuhkan dengan pengobatan yang konsisten.
“Banyak penderita Tb enggan disaring karena takut kehilangan pekerjaan akibat stigma. Padahal, Tb bukan penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Justru dengan pengobatan yang tepat, pasien dapat pulih dan kembali beraktivitas,” katanya. (*)