Pemulihan Ekonomi Terhambat Jika Pemprov DKI Tak Tangani Varian Baru BA.4 dan BA.5

Selasa, 14 Juni 2022 - Mula Akmal

MerahPutih.com - Munculnya kasus varian baru Omicron BA.4 dan BA.5 perlu ditangani serius oleh Pemerintah DKI guna mencegah lonjakan kasus COVID-19 di Jakarta. Pasalnya, saat ini Ibu Kota tengah dalam masa pemulihan ekonomi.

Maka dari itu, Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PSI, Idris Ahmad meminta, Pemprov DKI untuk menggalakan kembali pengawasan kepada warga untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan (Prokes).

Baca Juga:

Jokowi Peringatkan Masyarakat Waspadai Penyebaran Omicron Subvarian Baru

"Kita sudah pernah menghadapi beberapa masa lonjakan kasus, saya harap geraknya lebih cepat. Apalagi sekarang ada subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang penularannya cepat, kita harus siaga melakukan penegakan disiplin protokol kesehatan," ucap Idris di Jakarta, Selasa (14/6).

Menurut Anggota Komisi E DPRD DKI ini, bila DKI lengah dan lalai dalam mengambil tindakan pencegahan kasus varian baru BA.4 dan BA.5, dikhawatirkan kasus kembali melonjak dan diketatkan lagi kegiatan masyarakat. Hal ini tentu berimbas pada perekonomian Ibu Kota.

"Jangan sampai pemulihan ekonomi kembali terhambat karena kurang antisipasi. Kasihan nanti resto, warung, UMKM harus mengurangi kapasitas atau malah harus tutup," ungkap Idris.

Idris meminta Pemprov DKI tidak tutup mata terhadap kemungkinan ada lonjakan kasus COVID-19 ke depannya karena saat ini kegiatan sudah berjalan seperti keadaan normal.

"Jangan sampai karena sekarang seakan-akan semuanya sudah normal, jadi tidak ada persiapan dari pemprov. Seperti Singapura misalnya, sudah memprediksi bahwa akibat dari subvarian Omicron tersebut, akan ada gelombang lonjakan di Singapura pada Juli atau Agustus 2022 mendatang," papar Idris.

Baca Juga:

Ahli Epidemiologi: Penyebaran Omicron BA.4 dan BA.5 Berpotensi Jadi Gelombang Ketiga

Menurut Idris, salah satu antisipasi yang bisa dilakukan adalah dengan memperbanyak lagi sentra vaksinasi booster yang angka capaiannya belum optimal.

Per Senin (13/6) kemarin, penerima vaksinasi ketiga di Jakarta berjumlah total 3.9 juta. Padahal, penerima vaksinasi dosis I dan dosis II yang ber-KTP Jakarta berjumlah 8.8 juta dan 7.9 juta.

"Artinya belum sampai 50 persen. Saya mendorong Pemprov kembali memasifkan sentra-sentra vaksinanasi di semua wilayah untuk melindungi warga Jakarta," tutup Idris.

Kasus varian baru Omicron BA.4 dan BA.5 mulai masuk ke Indonesia. Hingga Minggu (12/6), tercatat ada empat kasus Omicron BA.4 dan BA.5 yang tersebar di Jakarta.

Gejala yang dirasakan pasien adalah adanya sesak napas dan gejala ringan COVID-19 lainnya. (Asp)

Baca Juga:

Pemerintah Cek Ketersediaan Rumah Sakit dan Obat Antisipasi Penyebaran Omicron BA.4 dan BA.5

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan