Ahli Epidemiologi: Penyebaran Omicron BA.4 dan BA.5 Berpotensi Jadi Gelombang Ketiga

Zulfikar SyZulfikar Sy - Senin, 13 Juni 2022
Ahli Epidemiologi: Penyebaran Omicron BA.4 dan BA.5 Berpotensi Jadi Gelombang Ketiga

Petugas di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta. (Foto: MP/Dicke Prasetia)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Masuk kasus Omicron baru subvarian BA.4 dan BA.5 di Indonesia perlu diwaspadai oleh pemerintah.

Tak menutup kemungkinan, munculnya varian virus corona tersebut bisa memicu gelombang ketiga, bila menyerang secara masif.

"Kehadiran BA.4 dan BA.5 sebetulnya secara jelas potensi peningkatan itu ada dan potensi adanya gelombang (ketiga) itu ada," ujar ahli epidemiologi dari Griffith University Australia Dicky Budiman saat dihubungi, Senin (13/6).

Bac Juga:

Pemerintah Nyatakan Tak Ada Lonjakan Kasus COVID-19 Sebulan Setelah Lebaran

Dicky mengungkapkan, terjadinya gelombang ketiga ini tidak begitu berbahaya. Sebab, imunitas yang dibangun masyarakat Indonesia sudah cukup kuat.

"Hanya bedanya sekali lagi gelombang yang timbul ini adalah gelombang yang tidak serta merta bareng kasus infeksi, juga kasus kesakitan dan kematian tidak pararel, tidak dalam pola atau tren yang sama. Itu yang terjadinya gelombang kasus infeksi saja," ujar Dicky.

Tetapi, kata Dicky, infeksi orang tidak bergejala atau kalaupun bergejala hanya ringan. Terlebih saat ini masyarakat Indonesia sudah banyak yang terima vaksin booster.

"Karena modal imunitas kita sudah banyak apalagi sejak kasus Delta dengan kombinasi vaksin, apalagi 2 dosis. Nah kasus kesakitannya dalam gelombang BA.4 dan BA.5 ini gak terlalu signifikan potensinya kemudian juga kematiannya," paparnya.

Baca Juga:

Pemerintah Bersiap Hadapi Gelombang Baru COVID-19

Walaupun potensi kematian kecil, dia mengimbau kepada masyarakat Indonesia jangan terlalu euforia, sehingga mengabaikan protokol kesehatan.

"Pandemi itu masih ada dan gak boleh kita euforia selama dunia ini dalam status pandemi. Kita harus berhati-hati karena kalau tidak ya kita akan makin mundur," pungkasnya.

Kasus Omicron baru subvarian BA.4 dan BA.5 mulai masuk ke Indonesia. Hingga Minggu (12/6), tercatat ada empat kasus Omicron BA.4 dan BA.5 yang tersebar di Jakarta.

Gejala yang dirasakan pasien adalah adanya sesak napas dan gejala ringan COVID-19 lainnya.

Berikut daftar kasus DKI Jakarta Omicron BA.4 dan BA.5:

1. Kasus transmisi lokal BA.5 (Perempuan 20 tahun): gejala sedang ada sesak napas, dua kali divaksinasi Sinovac, belum booster.

2. Kasus transmisi lokal BA.5 (perempuan 40 tahun): tidak ada gejala, sudah dua kali vaksin Sinovac, dan 1 vaksin AstraZeneca.

3. Kasus transmisi lokal BA.5 (laki-laki 22 tahun): gejala ringan, sudah dua kali vaksin Sinovac, belum vaksin booster.

4. Kasus PPLN (laki-laki 30 tahun): gejala ringan, sudah dua kali vaksin Sinovac, satu kali vaksin Moderna. (Asp)

Baca Juga:

AS tak lagi Wajibkan Pelancong Lakukan Tes COVID-19

#COVID-19 #Kasus COVID-19 #Omicron
Bagikan
Ditulis Oleh

Asropih

Berita Terkait

Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Indonesia
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Kemenkes menjabarkan saat ini ada 179 kasus COVID-19, dengan 1 kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Indonesia
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Batuk-pilek disertai sesak napas dalam waktu kurang dari 14 hari setelah kembali dari Tanah Suci.
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Indonesia
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan bahwa situasi COVID-19 di Ibu Kota tetap terkendali
Angga Yudha Pratama - Jumat, 13 Juni 2025
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Indonesia
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Ani mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 11 Juni 2025
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Indonesia
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK meminta bantuan BRI untuk memberikan informasi mengenai fasilitas kredit
Wisnu Cipto - Jumat, 06 Juni 2025
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
Indonesia
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK.
Wisnu Cipto - Kamis, 05 Juni 2025
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Indonesia
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (3/6), mengakui ada kenaikan jumlah kasus COVID-19 di Indonesia yang terkonfirmasi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 04 Juni 2025
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Indonesia
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) meminta masyarakat meningkatkan protokol kesehatan yang pernah dilakukan pada musim pandemi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Indonesia
Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
Dinkes DKI melakukan sejumlah langkah preventif untuk melindungi masyarakat dari potensi penularan COVID-19.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
Bagikan