Pemerintah Nyatakan Tak Ada Lonjakan Kasus COVID-19 Sebulan Setelah Lebaran


Menkes Budi Gunadi Sadikin (kiri) bersama Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (13/6). (ANTARA/Indra Arief)
MerahPutih.com - Pemerintah menyebut, kasus COVID-19 yang terjadi di Indonesia setelah 41 hari pasca-Hari Raya Idul Fitri 1443 H atau Lebaran 2022 relatif datar.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, kenaikan kasus COVID-19 saat ini di kisaran 500-an kasus setiap hari akibat varian baru.
“Dan memang berdasarkan pengalaman, kenaikan itu karena ada varian baru, sebelumnya Delta. Dan tahun kemarin oleh Omicron yang naik,” kata pria yang juga Ketua Umum Partai Golkar ini, saat konferensi pers secara virtual, Senin (13/6).
Baca Juga:
Pemerintah Bersiap Hadapi Gelombang Baru COVID-19
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa kenaikan kasus COVID-19 di awal pandemi terjadi setelah 27 sampai 34 hari pasca-hari raya keagamaan baik Natal ataupun Lebaran.
Namun kali ini, kenaikan kasus COVID-19 baru terjadi sekitar hari ke-40.
Budi juga mengatakan bahwa setiap kali terjadi lonjakan kasus besar di tiap negara penyebabnya bukan hari raya keagamaan besar, tapi lebih disebabkan oleh adanya varian baru.
“Dan ini juga yang terjadi sama di negara-negara di luar Indonesia yang mungkin hari raya keagamaannya berbeda-beda dengan kita. Jadi setiap kali ada kenaikan varian baru itu naik,” tutur Budi.
Baca Juga:
AS tak lagi Wajibkan Pelancong Lakukan Tes COVID-19
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kembali memperbarui data perkembangan kasus COVID-19 di Indonesia.
Dilaporkan hari ini, Senin (13/6), kasus baru positif harian kembali bertambah 591.
Selanjutnya untuk kasus aktif hari ini juga dilaporkan kembali naik 192, sehingga total kasus aktif menjadi 4.926.
Sementara itu, angka positivity rate harian COVID-19 hari ini tercatat 1,33 persen, sedangkan kemarin 1,62 persen.
Kemenkes melaporkan dalam 24 jam terakhir jumlah orang yang diperiksa sebanyak 44.567 orang dengan angka positivity rate 1,33 persen.
Sementara itu, jumlah spesimen yang diperiksa dalam kurun waktu yang sama sebanyak 66.300 dengan positivity rate 1,77 persen.
Selanjutnya untuk angka kesembuhan hari ini tercatat 390 orang, dan total pasien sembuh telah mencapai 5.899.501.
Sedangkan angka kematian hari ini dilaporkan sebanyak 9, dan total kasus kematian mencapai 156.652 orang.
Kemenkes mencatat hari ini ada 2.475 orang yang berstatus suspek. (Knu)
Baca Juga:
[HOAKS atau FAKTA]: COVID-19 Naik Lagi, Luhut Larang Lansia Keluar Rumah Selama Juni Ini
Bagikan
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif

Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
