Jokowi Peringatkan Masyarakat Waspadai Penyebaran Omicron Subvarian Baru


Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin. (ANTARA/Andi Firdaus).
MerahPutih.com - Pemerintah terus memantau perkembangan kasus COVID-19 pasca-terdeteksinya subvarian baru Omicron BA.4 dan BA.5 di tanah air.
Meski situasi pandemi saat ini terkendali, pemerintah mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati dalam menghadapi subvarian tersebut.
“Bapak Presiden Joko Widodo juga memberikan arahan ke kami bahwa lebih baik kita waspada, lebih baik kita berhati-hati,” ujar Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, Senin (13/6).
Baca Juga:
Muncul Varian Baru BA.4 dan BA.5, Kasus COVID-19 Indonesia Masih Terkendali
Budi menyampaikan, varian BA.4 dan BA.5 memicu kenaikan kasus di sejumlah negara.
Namun, varian tersebut memiliki tingkat kenaikan kasus, hospitalisasi, maupun kematian yang jauh lebih rendah dibandingkan awal munculnya varian Omicron
Budi pun mengonfirmasi adanya delapan kasus subvarian baru Omicron di tanah air.
Satu pasien yang belum memperoleh vaksin booster memiliki gejala sedang dan tujuh pasien lainnya bergejala ringan atau tidak bergejala.
Budi memaparkan, berdasarkan indikator transmisi Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, kondisi penanganan pandemi di tanah air masih relatif baik dibandingkan negara-negara lain.
Standar WHO untuk kasus konfirmasi level 1 adalah maksimal 20 kasus per minggu per 100 ribu penduduk. Sementara Indonesia masih 1 kasus per minggu per 100 ribu penduduk.
Positivity rate juga WHO mengasih standar 5 persen, masih di angka 1,36 persen.
"Reproduction rate (Rt) atau reproduksi efektif itu juga dikasih standarnya di atas 1 yang relatif perlu dimonitor, kita masih di angka 1. Sehingga dari tiga indikator transmisi, kondisi Indonesia masih baik,” terangnya.
Baca Juga:
Pemerintah Nyatakan Tak Ada Lonjakan Kasus COVID-19 Sebulan Setelah Lebaran
Meski situasi pandemi terkendali, pemerintah terus mengantisipasi lonjakan kasus.
Upaya yang dilakukan di antaranya dengan mengakselerasi vaksinasi booster dan meminta masyarakat untuk tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.
“Bapak Presiden juga memberikan arahan agar booster ini bisa lebih mudah diterima oleh teman-teman, ya setiap acara-acara besar kalau bisa diwajibkan untuk menggunakan booster,” ujarnya.
Budi menambahkan, pihaknya juga akan kembali melakukan sero survei sebagai salah satu dasar pengambilan kebijakan dalam menghadapi pandemi.
“Diharapkan minggu ketiga Juli atau minggu keempat Juli sudah keluar hasilnya. Sehingga sebelum 17 Agustus, Hari Kemerdekaan, kita bisa mengambil kebijakan yang lebih tepat berbasis data mengenai bagaimana penanganan pandemi ke depannya,” pungkasnya. (Knu)
Baca Juga:
Pemerintah Bersiap Hadapi Gelombang Baru COVID-19
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif

Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
