Pemkot Bandung Pakai Alat Pemadam Kebakaran Dengan Gesekan Ban Motor

Kamis, 21 April 2022 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung terus memperbanyak peralatan pemadam kebakaran, terutama untuk menangulangi kebakaran di perumahan padat penduduk.

Kini, Pemkot Bandung telah memiliki pemadam kebakaran bernama Sprinkler Warga. Alat ini, bisa memadamkan api untuk fase awal kebakaran dan bisa masuk ke dalam gang sempit perumahan warga.

Baca Juga:

Bandung Jadi Model Kota di Indonesia Terapkan E-Katalog Produk Lokal

Pelaksana Tugas Kepala Diskar PB Kota Bandung, Gun Gun Sumaryana menjelaskan, inovasi Sprinkler Warga ini berkaca pada wilayah kebakaran di kawasan padat penduduk. Kawasan tersebut sangat sulit dijangkau oleh mobil pemadam kebakaran.

Alat ini sebelumnya pernah luncurkan pada 2021 lalu. Ada lima alat yang diluncurkan saat itu. Di tahun 2022 akan dipasang di 20 kelurahan atau RW, dan akan dibuat skala prioritas berdasarkan kepadatan penduduk dan titik air.

Sprinkler Warga berbentuk kecil. Tingginya tidak lebih dari satu meter. Alat ini bisa didorong dan dilepas pasang. Cara penggunaannya relatif mudah. Setelah menemukan sumber air pemadam, alat ini bisa langsung dipasang dan dihubungkan dengan sumber air.

Daya semprotnya berasal dari sepeda motor. Secara praktis, gesekan ban motor yang ditempel ke badan alat ini menghasilkan energi. Besarannya bisa mencapai 3 bar.

"Ada indikator (bar) energinya. Dan ini luar biasa. Kalau mencapai 3 bar, itu untuk kasus kebakaran awal sudah bisa ditangani alat ini," ucap Gun Gun.

Hadirnya Sprinkler Warga direspon positif oleh masyarakat. Pepen Supendi selaku Ketua RW 05 Kelurahan Cibaduyut Kidul mengaku senang kini di wilayahnya memiliki satu unit alat pemadam ini.

Alat pemadam kebakaran Sprinkler Warga.(Foto: Humas Kota Bandung)
Alat pemadam kebakaran Sprinkler Warga.(Foto: Humas Kota Bandung)

"Adanya alat ini sangat membantu karena mudah dan praktis," ucapnya yang juga menjajal penggunaan alat ini.

Pepen menyebut, di wilayahnya pernah terjadi kebakaran. Namun, karena akses jalan yang sempit dan sulit dijangkau pemadam kebakaran, proses penanggulangan pun dilakukan secara mandiri.

Dengan alat ini, Pepen yakin proses penanggulangan kebakaran di wilayahnya bisa lebih baik lagi.

"Tetapi harus diingat juga, kita tetap waspada. Walaupun alatnya sudah ada, kita tetap harus menjaga supaya jangan ada kebakaran," katanya. (Imanha/ Jawa Barat)

Baca Juga:

Tinggal Satu Setengah Tahun, Walkot Bandung Janji Percepat Pembangunan Infrastruktur

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan