Pemkot Bandung Pakai Alat Pemadam Kebakaran Dengan Gesekan Ban Motor
Alat pemadam kebakaran Sprinkler Warga.(Foto: Humas Kota Bandung)
MerahPutih.com - Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung terus memperbanyak peralatan pemadam kebakaran, terutama untuk menangulangi kebakaran di perumahan padat penduduk.
Kini, Pemkot Bandung telah memiliki pemadam kebakaran bernama Sprinkler Warga. Alat ini, bisa memadamkan api untuk fase awal kebakaran dan bisa masuk ke dalam gang sempit perumahan warga.
Baca Juga:
Bandung Jadi Model Kota di Indonesia Terapkan E-Katalog Produk Lokal
Pelaksana Tugas Kepala Diskar PB Kota Bandung, Gun Gun Sumaryana menjelaskan, inovasi Sprinkler Warga ini berkaca pada wilayah kebakaran di kawasan padat penduduk. Kawasan tersebut sangat sulit dijangkau oleh mobil pemadam kebakaran.
Alat ini sebelumnya pernah luncurkan pada 2021 lalu. Ada lima alat yang diluncurkan saat itu. Di tahun 2022 akan dipasang di 20 kelurahan atau RW, dan akan dibuat skala prioritas berdasarkan kepadatan penduduk dan titik air.
Sprinkler Warga berbentuk kecil. Tingginya tidak lebih dari satu meter. Alat ini bisa didorong dan dilepas pasang. Cara penggunaannya relatif mudah. Setelah menemukan sumber air pemadam, alat ini bisa langsung dipasang dan dihubungkan dengan sumber air.
Daya semprotnya berasal dari sepeda motor. Secara praktis, gesekan ban motor yang ditempel ke badan alat ini menghasilkan energi. Besarannya bisa mencapai 3 bar.
"Ada indikator (bar) energinya. Dan ini luar biasa. Kalau mencapai 3 bar, itu untuk kasus kebakaran awal sudah bisa ditangani alat ini," ucap Gun Gun.
Hadirnya Sprinkler Warga direspon positif oleh masyarakat. Pepen Supendi selaku Ketua RW 05 Kelurahan Cibaduyut Kidul mengaku senang kini di wilayahnya memiliki satu unit alat pemadam ini.
"Adanya alat ini sangat membantu karena mudah dan praktis," ucapnya yang juga menjajal penggunaan alat ini.
Pepen menyebut, di wilayahnya pernah terjadi kebakaran. Namun, karena akses jalan yang sempit dan sulit dijangkau pemadam kebakaran, proses penanggulangan pun dilakukan secara mandiri.
Dengan alat ini, Pepen yakin proses penanggulangan kebakaran di wilayahnya bisa lebih baik lagi.
"Tetapi harus diingat juga, kita tetap waspada. Walaupun alatnya sudah ada, kita tetap harus menjaga supaya jangan ada kebakaran," katanya. (Imanha/ Jawa Barat)
Baca Juga:
Tinggal Satu Setengah Tahun, Walkot Bandung Janji Percepat Pembangunan Infrastruktur
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Bengkel Motor Satu Lantai di Solo Terbakar, Warga Geger
Gubernur Pramono Tanggung Biaya Pemakaman Korban Meninggal Kebakaran Gedung Terra Drone, Bentuk Kehadiran Negara dalam Situasi Darurat
Asal Api Kebakaran Ponpes Al Mawaddah Ciganjur dari Kompor, 23 Santri Dirawat di 2 RS
Gedung Terra Drone yang Terbakar Punya IMB dan SLF, tapi tak Patuhi Standar
Tugas Forensik Selesai, Ini Identitas Lengkap 22 Korban Tewas Kebakaran Terra Drone
Bantu Padamkan Api, Puluhan Santri Al Mawaddah Ciganjur Sesak Napas Dilarikan ke RS
Kebakaran Gedung Terra Drone: Perusahaan Buka Suara dan Beri Dukungan kepada Keluarga Korban
Wakil Wali Kota Bandung Erwin dan Anggota DPRD Awang Resmi Jadi Tersangka Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa
Struktur Gedung Terra Drone Dinilai Langgar Aturan, Pramono: Tangganya Kecil Banget
22 Tewas dalam Kebakaran Terra Drone, DPR Tekankan Audit Standar Keselamatan Gedung