Pelantikan PSI Solo, DPD PSI Solo Undang Jokowi Jadi Saksi
Jumat, 31 Oktober 2025 -
MERAHPUTIH.COM - DEWAN Pimpiman Daerah (DPD) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Solo akan melantik kepengurusan baru periode 2025–2030 di Hotel Solia Zigna Laweyan, Minggu (2/11). Mantan Presiden Ketujuh Jokowi disebut diundang untuk menjadi saksi pelantikan kepengurusan baru DPD PSI Solo.
Ketua DPD PSI Solo demisioner Tri Mardiyono mengatakan kepengurusan DPD PSI Solo periode 2025–2030 akan dikukuhkan pada akhir pekan ini. Ia memastikan seluruh persiapan kegiatan hampir rampung. “Persiapan sudah mencapai sekitar 90 persen. Tinggal pemantapan akhir yang akan dilakukan Sabtu besok, agar semua teknis pelaksanaan benar-benar siap,” kata Tri, Jumat (31/10).
Ia mengatakan, dalam proses pelantikan nanti, PSI Solo berkoordinasi langsung dengan pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Jawa Tengah serta Dewan Pimpinan Pusat (DPP). “Kami sudah menjalin komunikasi dengan DPW dan DPP. Pelantikan nanti akan dihadiri perwakilan dari dua tingkatan tersebut. Siapa saja yang datang masih menunggu konfirmasi,” kata dia.
Dia mengatakan pihaknya juga mengundang Jokowi untuk hadir saat pelantikan berlangsung. Jabatan Ketua DPD PSI Solo akan ditempati Astrid Widayani, yang juga menjabat Wakil Wali Kota Solo.
Baca juga:
Jadi Ketua DPD PSI Solo, Astrid Widayani Ditargetkan Kuasai Kandang Banteng
“Kami sudah coba menghubungi pihak terkait untuk mengundang Jokowi. Beliau memang menjadi tokoh yang sangat berpengaruh dan dekat dengan kader PSI. Namun, soal kehadiran, kami belum bisa memastikan karena menunggu konfirmasi lebih lanjut,” kata Tri.
Ia menambahkan, sejumlah tokoh politik lokal dan perwakilan partai lain diundang untuk hadir dalam pelantikan tersebut sebagai bentuk silaturahmi politik antar partai di tingkat daerah.
“Pelantikan ini juga menjadi simbol semangat baru menghadapi dinamika politik di masa depan, termasuk menyambut agenda politik tahun 2029,” tegasnya.(Ismail/Jawa Tengah)
Baca juga:
Giring Tak Hadir di Pembukaan Kongres PSI Solo, Pengamat Politik: Indikasi Tidak Loyal pada Partai
