Pedagang Warung Makan Kecil Minta Pemerintah Jangan Bikin Susah Dapat Gas, Bingung Saat Masak
Rabu, 05 Februari 2025 -
MerahPutih.com - Pemilik warung makanan kecil mengaju sejak awal Februari 2025 merasa kesulitan membeli elpiji 3 kg yang dekat tempat usahanya. Kondisi itu, membuat para pengusaha kecil harus rela mencari-cari gas ke berbagai titik atau pangkalan.
Pemilik warung tegal (warteg) pun, meminta pemerintah tidak mempersulit pembelian "Liquified Petroleum Gas" (LPG) ukuran 3 kilogram (kg) di agen, pangkalan maupun warung terdekat.
"Pinginnya sih kita pemerintah lebih mempermudah aja pembelian gas, biar ga susah nyarinya. Karena kita warteg gini kan pakainya tabung elpiji 3 kg itu," kata seorang pemilik warteg bernama Supriati (43) saat ditemui di Kampung Bulak, Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu.
Selain itu, Supriati juga meminta pemerintah menambah stok elpiji ukuran 3 kg di agen dan warung sekaligus untuk menstabilkan harga gas. Jika harga gas ikut naik, akan berpengaruh pada harga yang dijual dan keuntungan yang didapatkan.
Baca juga:
Pemrov DKI Diminta Bergerak Atasi Kelangkaan Gas LPG 3 Kg, Jangan Cuma Nonton
"Harganya juga jangan naik naik, karena kan nanti bingung juga sama masakan kita," kata Supriati.
Ia menegasan, kondisi saat ini masih agak susah mendapatkan gas. Kalaupun jika dapat kiriman juga agak lama kirimnya.
Terkait harga, dia belum merasakan ada perubahan yang signifikan. Harga elpiji 3 kg di warung Rp 20.000, sedangkan di agen Rp 18.500.
"Cuman kalau beli aja harus pakai KTP kan katanya mau didata. Biasanya sih saya beli 2-3 tabung," kata Supriati.