PDPI Beberkan Dosa-Dosa Gaya Hidup Pemicu ISPA dan Cara Menghindarinya Tanpa Ribet
Rabu, 22 Oktober 2025 -
Merahputih.com - Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Prof. Tjandra Yoga Aditama memaparkan langkah-langkah preventif yang efektif untuk menghadapi Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), terutama saat terjadi perubahan atau pergantian musim.
Dia menekankan pentingnya penerapan pola hidup sehat secara menyeluruh guna mencegah gangguan dan serangan penyakit pernapasan.
"Selanjutnya, bila ada yang sedang sakit ISPA atau flu, maka jangan menulari orang lain, antara lain dengan menggunakan masker dan beristirahat cukup," kata Prof. Tjandra dikutip Antara, Rabu (22/10).
Baca juga:
Mikroplastik Air Hujan Jakarta, DKI Terapkan Filtrasi Udara Canggih
Udara Jakarta Tidak Sehat Pada Selasa (21/10) Pagi, Terburuk ke-6 Dunia
Tips Mencegah ISPA: Dari CERDIK hingga Vaksinasi
Prof. Tjandra menyarankan agar masyarakat menerapkan konsep CERDIK, yaitu:
-
Cek kesehatan berkala.
-
Enyahkan asap rokok dan hindari polusi udara.
-
Rutin beraktivitas fisik.
-
Diet bergizi seimbang.
-
Istirahat cukup.
-
Kelola stres dengan baik.
Selain itu, ia juga mengingatkan kebiasaan krusial yaitu mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, khususnya sebelum dan sesudah makan, serta setelah menyentuh permukaan yang berpotensi terkontaminasi kuman.
Untuk kelompok rentan seperti lanjut usia, individu dengan daya tahan tubuh lemah, dan penderita komorbiditas, vaksinasi menjadi langkah perlindungan tambahan yang sangat disarankan. Vaksinasi spesifik seperti influenza, Respiratory Syncytial Virus (RSV), dan pneumonia dapat memperkuat pertahanan tubuh dari infeksi pernapasan.
Baca juga:
Panas Terik Menyengat Jabodetabek, BMKG Ungkap Penyebab Utama Kenaikan Suhu Udara
Mengenai kebutuhan suplemen vitamin untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap flu, Prof. Tjandra menjelaskan bahwa tidak ada vitamin tunggal khusus yang diwajibkan.
"Secara umum, kalau makanan cukup bergizi maka sudah baik. Kalau mau makan vitamin, makan multivitamin, baik-baik saja," kata Direktur Pascasarjana Universitas YARSI itu.