KANKER paru-paru terjadi ketika sel-sel tubuh tumbuh secara tidak terkendali di dalam paru-paru. Data WHO menunjukkan kanker paru-paru lebih banyak ditemukan pada pria ketimbang wanita.

Pada 1992, di Indonesia terdapat 25.322 kasus kanker paru-paru yang menimpa pria dan 9.374 wanita. Kebiasaan merokok merupakan penyebab utama kanker paru-paru. Sekitar 85% kanker paru-paru dipicu kebiasaan merokok. Selain rokok, penyebab lain ialah arsenik, radiasi, dan polusi udara.

Sebagai pembunuh diam-diam, kanker paru tidak menunjukkan gejala yang jelas pada tahap awal. Pada stadium lanjut, gejala yang mudah dikenali ialah batuk berdarah, sulit bernafas, kelelahan tanpa alasan, dan terjadi penurunan berat badan.

Penanganan kanker paru-paru tergantung jenis, ukuran, posisi dan stadium kanker yang diderita. Operasi pengangkatan kanker dilakukan bila kanker hanya berada di satu sisi paru-paru dan belum menyebar. Jika kanker telah menyebar, pengobatan biasanya dilakukan dengan radioterapi, kemoterapi atau terapi biologis. Pembedahan dan kemoterapi digolongkan sebagai pengobatan kanker stadium lanjut lini pertama.

Untuk pengobatan kanker stadium lanjut lini kedua, atau setelah gagal dengan pengobatan lini pertama, dapat dilakukan imunoterapi. Imunoterapi adalah pengobatan kanker yang bertujuan mencegah interaksi antara sel T milik sistem imun dan tumor.