Partisipasi Pembelajaran Tatap Muka Rendah, Gibran Angkat Bicara
Kamis, 25 Maret 2021 -
MerahPutih.com - Komisi IV DPRD Solo, Jawa Tengah, menyebut angka partisipasi siswa SMPN dalam mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sangat rendah.
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka angkat bicara terkait persoalan rendahnya partisipasi siswa mengikuti PTM. Ia menegaskan tidak akan memaksa siswa untuk mengikuti pembelajaran tatap muka.
Baca Juga
DPRD Solo Soroti Rendahnya Partisipasi Siswa saat Pembelajaran Tatap Muka
"Kalau orang tua keberatan anaknya ikuti pembelajaran tatap muka kita tidak akan memaksa. Kita tetap memfasilitasi siswa yang mau belajar dari rumah," kata Gibran
Suami Selvi Ananda ini memastikan kelengkapan infrastruktur di sekolah untuk memfasilitasi siswa yang masih tetap mau belajar dari rumah.
Sementara itu, bagi siswa yang belajar tatap muka sarana dan prasarana (Sarpras) protokol kesehatan juga sudah dilengkapi seperti tempat cuci tangan, masker, dan face shield.
"Vaksinasi guru dan staf sekolah. Untuk masuk sekolah itu atas izin dari orang tua kalau orang tua tidak mengizinkan, kita tidak memaksa," kata dia.

Gibran tidak mempermasalahkan jika pada akhirnya masih tetap ada siswa ingin belajar di rumah karena tidak mendapatkan izin dari orang tua.
Pemkot sudah berusaha semaksimal mungkin membuka sekolah dengan melakukan simulasi PTM sebanyak 23 SMP swasta dan negeri.
"Tidak ada paksaan, monggo (silahkan). Saya bilang saja, Solo sudah aman dan kita sudah aman dari COVID-19," katanya.
Ia mengaku juga melakukan pengecekan langsung pembelajaran tatap muka dI SMPN 7 Solo. Alhasil, memang ada satu sampai dua siswa yang orang tuanya belum menyetujui anaknya belajar tatap muka.
"Untuk orang tua murid, saya sampaikan yang namanya vaksinasi untuk kekebalan kelompok, bukan individu. Kalau yang belum divaksin jangan takut karena vaksin melindungi orang yang belum divaksin," tutup Gibran.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Komisi IV DPRD Solo, Putut Gunawan mengatakan, partisipasi siswa dalam mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Solo masih rendah. Hal itu diketahui saat Komisi IV DPRD Solo melakukan sidak di SMPN 3 dan SMPN 4 Solo.
Putut mencontohkan di SMPN 3 Solo dari surat formulir pernyataan bermaterai orang tua untuk mengizinkan anak mengikuti PTM, hanya terealisasi 25 persen. Sementara di SMPN 4 Solo hanya 50 persen.
"Sisanya orang tua tidak mengembalikan formulir. Yang artinya orang tua masih enggan melepas anaknya untuk mengikuti PTM," kata dia. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga
Jateng Buka Pembelajaran Tatap Muka pada Juli, Ganjar Minta Guru Divaksin