Pandemi COVID-19, Pembangunan Gedung Muktamar Muhammadiyah Terhenti

Jumat, 08 Mei 2020 - Eddy Flo

MerahPutih.Com - Pihak pelaksana Muktamar Muhammadiyah ke-48 di Solo, Jawa Tengah menegaskan pembangunan gedung Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) yang sedianya digunakan sebagai acara pembuka Muktamar Muhammadiyah terhenti. Hal tersebut terjadi seiring dengan terjadinya wabah virus corona atau COVID-19.

"Dampak pandemi COVID-19 tidak hanya membuat acara Muktamar Muhammadiyah ditunda, tetapi juga menghentikan proyek gedung Edutorium UMS," ujar Sekretaris Umum Muktamar Muhammadiyah ke-48, Bambang Sukoco, Jumat (8/5).

Baca Juga:

Eks Bos Garuda Indonesia Emirsyah Satar Divonis 8 Tahun Penjara

Ia mengatakan saat ini gedung auditorium itu belum selesai dibangun. Padahal, sejak akhir Februari 2020, progresnya sudah mencapai 95 persen.

Muktamar Muhammadiyah ke-48 akan ditunda gara-gara pandemi Covid-19
Edutorium UMS tempat berlangsungnya Muktamar Muhammadiyah ke-48 di Solo (MP/Ismail)

"Penyediaan barang baku sangat sulit di tengah pansdemi COVID-19. Pekerjanya juga terdampak. Insyaallah kalau Desember nanti proyek sudah selesai," kata dia.

Menurutnya, auditorium tersebut digadang-gadang bakal berbentuk seperti stadion. Total anggaran untuk membangun gedung Edutorium UMS menelan dana senilai Rp 266 miliar, auditorium itu bisa menampung 12.000 orang.

"Awalnya Muktamar Muhammadiyah diselenggarakan pada tanggal 1-5 Juli 2020, diundur menjadi 24-27 Desember 2020. Namun, jadwal tersebut juga akan menyesuaikan situasi pandemi COVID-19 nanti," papar dia.

Baca Juga:

Pojokkan Anies, Menkeu Sri Mulyani Ditagih DPRD DKI Lunasi Hutang DBH

Sesuai kesepakatan PP Muhammadiyah, lanjut dia, muktamar disepakati diadakan tanggal 24 Desember. Jadwal tersebut bisa saja berubah.

"Meskipun diundur sejumlah persiapan terus dilakukan demi kelancaran muktamar. Pendaftaran peserta saat ini masih berlangsung secara online," pungkasnya.(*)

Berita ini ditulis berdasarkan laporan Ismail, reporter dan kontributor merahputih.com untuk wilayah Jawa Tengah.

Baca Juga:

Menhub Perbolehkan Transportasi Umum Beroperasi, Organda Solo Pilih Tak Angkut Penumpang

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan