Otak Pelaku Pembunuhan Bos Perkapalan Dipolisikan Diduga Penggelapan Pajak

Rabu, 26 Agustus 2020 - Andika Pratama

MerahPutih.com - Keluarga Sugianto (51), pengusaha pelayaran yang menjadi korban pembunuhan dengan cara ditembak di Royal Gading Square, Jakarta Utara, melaporkan NL otak pembunuhan tersebut terkait kasus dugaan penggelapan pajak.

Salah satu kerabat korban, Hari Susanto melaporkan NL ke Polrestro Jakarta Utara pada Rabu (26/8).

Baca Juga

Dua Anak Buah Idham Azis Akui Terima Duit dari Djoko Tjandra, Nominalnya Rahasia

"Ada kasus lain tentang penggelapan keuangan perusahaan yang dilakukan NL," ungkap Hari kepada kepada wartawan di Ruang SPKT Polres Jakut, Rabu (26/8).

Menurut Hari, selama bekerja di PT Dwi Putra Tirtajaya milik Sugianto, NL diduga telah melakukan penggelapan uang perusahaan sejak tahun 2015.

"Setelah kejadian, ada cerita terutama istri almarhum mengenai masalah pajak yang ada di kantor itu. Memang ada sedikit cerita, tapi kita kurang tahu detail. Makanya kita masih dalam proses pencarian data data," ujar Hari.

Polisi menangkap 12 pelaku penembakan maut di Kelapa Gading, Jakarta Utara, yang menewaskan pengusaha pelayaran Sugianto (51). Foto: MP/Kanu Polisi menangkap 12 pelaku penembakan maut di Kelapa Gading
Polisi menangkap 12 pelaku penembakan maut di Kelapa Gading, Jakarta Utara, yang menewaskan pengusaha pelayaran Sugianto (51). Foto: MP/Kanu Polisi menangkap 12 pelaku penembakan maut di Kelapa Gading. Foto: MP/Kanu

Hari menuturkan, sambil membuat laporan dugaan penggelapan pajak, saat ini pihak keluarga masih mencari data-data baru yang berkaitan dengan penggelapan pajak.

"Ini juga kita masih cari data, karena terus terang memang data banyak yang dipegang NL. Hampir semua data dan banyak mungkin data yang sudah diambil NL," ucap Hari.

Penyidik gabungan Polres Metro Jakarta Utara dan Polda Metro Jaya sejak awal sudah mencurigai NL adalah pelaku pembunuhan terhadap bos pelayaran Sugianto (51) lantaran sejak awal diperiksa selalu berubah-ubah keterangannya.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara Kompol Wirdhanto Hadicaksono mengatakan, saat dilakukan pemeriksaan NL sempat berpura-pura kesurupan arwah korban dan menyatakan kematian Sugianto karena persaingan bisnis.

"Kemudian, ada indikasi juga bahwa adanyan bentuk kebohongan dari penyampaiannya, juga dari gelagat yang pura-pura kesurupan itu menjadi salah satu pertimbangan penyelidikan kami yang kita dalami pada saat pemeriksaan sempat kesurupan dan mengarahkan ke salah satu motif," ujar dia.

Selain itu, jawaban NL saat diperiksa selalu berubah-ubah alias tidak konsisten dengan jawaban sebelumnya. Sehingga kecurigaan penyidik terhadap NL ini terus digali hingga akhirnya didapati pengakuan NL adalah dalang semua ini.

Padahal, NL saat kejadian sampai pengurusan makan korban masih bersama keluarga korban. Kemudian, saat pemakaman korban, NL kembali pura-pura kerasukan arwah korban lagi.

"Jadi dia kesurupan arwah korban, dan menyampaikan bahwa bahwa ini pelakunya adalah masalah persaingan bisnis. Dari situ kami melakukan tes poligraf juga ternyata hasilnya bahwa ada semacam kebohongan dari hasil ahli poligraf," tutup dia.

Baca Juga

Otak Pembunuhan Bos Kapal Pura-Pura Kesurupan Saat Diperiksa Polisi

Sebelumnya, Polda Metro Jaya bersama Polres Metro Jakarta Utara menangkap NL dan 11 orang lainnya karena terlibat dalam pembunuhan bos pelayaran Sugianto di Kelapa Gading Square, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Para pelaku ditangkap di lokasi berbeda pada (21/8) kemarin dengan sejumlah barang bukti seperti senjata api dan lainnya. (Knu)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan