Mengasup Tahu Seminggu Sekali Turunkan Risiko Kanker Payudara

Jumat, 20 Oktober 2017 - Dwi Astarini

SEBAGAI makanan sejuta umat, tahu bisa ditemui mulai dari warung pinggir jalan hingga restoran mewah. Meskipun demikian, tahu juga sering kali disepelekan karena harganya yang murah.

Tahukah Anda? Tahu merupakan salah satu makanan kaya protein yang bisa dijangkau ketimbang ikan salmon atau daging sapi. Tahu juga mengandung delapan asam amino esensial, sumber zat besi, mangan, selenium, dan fosfor.

Bagi perempuan, tahu ialah sahabat untuk tubuh sehat. Perempuan Jepang amat menikmati acara makan tofu mereka. Hal itu disebabkan kepercayaan bahwa tahu membuat kulit lebih mulus, menjaga tetap awet muda, hingga perlindungan dari penyakit tertentu. Berikut manfaat tahu bagi kesehatan perempuan.

Menurunkan kolesterol

Tahu berbahan dasar biji kedelai yang diproses sedemikian rupa. Biji kedelai ialah sumber kekayaan protein dari sepotong tahu. Protein kedelai diyakini dapat menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL).


Mengurangi risiko kanker payudara

Penelitian membuktikan perempuan yang mengonsumsi produk kedelai minimal seminggu sekali dapat menurunkan 48%–56% risiko kanker payudara. Hal itu disebabkan kandungan fitoestrogen, sejenis hormon estrogen yang ditemukan pada makanan nabati. Zat itulah yang secara alami mengikat reseptor estrogen pada sel manusia sehingga berpotensi mengurangi risiko kanker payudara.

Meskipun demikian, penderita kanker payudara jenis tertentu justru diimbau untuk tidak mengonsumsi tahu atau tempe. Alasannya, olahan kedelai dapat memicu peningkatan jumlah hormon estrogen dalam tubuh yang justru akan merangsang kanker menyebar lebih cepat.

Membantu perempuan dalam menopause

Kandungan fitoestrogen dari kedelai menjadi alasan penganjuran perempuan manapouse rutin mengonsumsi tahu. Selama menopause, produksi alami estrogen berhenti, sehingga menimbulkan gejala tidak nyaman dari manapouse.

Fitoestrogen bisa bertindak sebagai penambah estrogen sehingga meringankan gejala menopause pada perempuan, seperti emosi dan rasa panas di badan.(*)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan