Mengasup Tahu Seminggu Sekali Turunkan Risiko Kanker Payudara
Sajian tahu baik bagi perempuan. (foto: pixabay)
SEBAGAI makanan sejuta umat, tahu bisa ditemui mulai dari warung pinggir jalan hingga restoran mewah. Meskipun demikian, tahu juga sering kali disepelekan karena harganya yang murah.
Tahukah Anda? Tahu merupakan salah satu makanan kaya protein yang bisa dijangkau ketimbang ikan salmon atau daging sapi. Tahu juga mengandung delapan asam amino esensial, sumber zat besi, mangan, selenium, dan fosfor.
Bagi perempuan, tahu ialah sahabat untuk tubuh sehat. Perempuan Jepang amat menikmati acara makan tofu mereka. Hal itu disebabkan kepercayaan bahwa tahu membuat kulit lebih mulus, menjaga tetap awet muda, hingga perlindungan dari penyakit tertentu. Berikut manfaat tahu bagi kesehatan perempuan.
Menurunkan kolesterol
Tahu berbahan dasar biji kedelai yang diproses sedemikian rupa. Biji kedelai ialah sumber kekayaan protein dari sepotong tahu. Protein kedelai diyakini dapat menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL).
Mengurangi risiko kanker payudara
Penelitian membuktikan perempuan yang mengonsumsi produk kedelai minimal seminggu sekali dapat menurunkan 48%–56% risiko kanker payudara. Hal itu disebabkan kandungan fitoestrogen, sejenis hormon estrogen yang ditemukan pada makanan nabati. Zat itulah yang secara alami mengikat reseptor estrogen pada sel manusia sehingga berpotensi mengurangi risiko kanker payudara.
Meskipun demikian, penderita kanker payudara jenis tertentu justru diimbau untuk tidak mengonsumsi tahu atau tempe. Alasannya, olahan kedelai dapat memicu peningkatan jumlah hormon estrogen dalam tubuh yang justru akan merangsang kanker menyebar lebih cepat.
Membantu perempuan dalam menopause
Kandungan fitoestrogen dari kedelai menjadi alasan penganjuran perempuan manapouse rutin mengonsumsi tahu. Selama menopause, produksi alami estrogen berhenti, sehingga menimbulkan gejala tidak nyaman dari manapouse.
Fitoestrogen bisa bertindak sebagai penambah estrogen sehingga meringankan gejala menopause pada perempuan, seperti emosi dan rasa panas di badan.(*)
Bagikan
Berita Terkait
China Kembangkan Screening Kanker Payudara Berbasis AI lewat Gawai
Pilih Bra Yang Bijak Demi Kesehatan Payudara
Pakar Medis Dorong Pendekatan Holistik untuk Pengobatan Kanker
LovePink dan Plaza Indonesia Kampanyekan Kesadaran terhadap Kanker Payudara
Alasan Ilmiah Kanker Payudara Lebih Banyak Menyerang Perempuan Ketimbang Pria
Kanker Payudara Kini Punya Subvarian Baru Namanya Her2 Low
Peringatan Pink Month, Seruan Gaya Hidup Sehat dengan Produk yang Tepat
Google dan iCAD Kembangkan AI Alat Skrining Kanker Payudara