China Kembangkan Screening Kanker Payudara Berbasis AI lewat Gawai


China kembangkan sistem screening kanker payudara berbasis AI. (Foto: Pexels/Anna Tarazevich)
MERAHPUTIH.COM - DENGAN menghubungkan kamera inframerah ke gawai, para pengguna dapat memotret gambar termal bagian dada mereka dengan kamera tersebut. Gambar tersebut kemudian diunggah ke sebuah aplikasi di gawai dan diproses secara otomatis oleh algoritma AI. Hasilnya bisa menunjukkan berbagai tingkat risiko kanker.
Demikianlah sistem termografi inframerah berbasis kecerdasan buatan (AI-IRT) untuk screening kanker payudara yang tengah dikembangkan tim dokter di China. Menurut tim peneliti dari Peking Union Medical College Hospital (PUMCH) yang berpusat di Beijing, sistem tersebut terdiri dari kamera inframerah, algoritma AI, dan platform big data.
Tim peneliti itu berharap sistem ini dapat menjadi solusi screening praklinis kanker payudara yang lebih mudah digunakan, akurat, dan terjangkau bagi para perempuan di China. Saat ini, pemeriksaan payudara merupakan metode screening praklinis utama. Namun, sebagian besar perempuan tidak melakukan pemeriksaan payudara sendiri secara teratur atau menggunakan teknik yang benar.
Kanker payudara menjadi isu kesehatan utama bagi perempuan di China. Pada 2022, China mencatat 357.200 kasus baru kanker payudara, jenis kanker serius paling umum kedua di kalangan perempuan pada tahun itu. Sebanyak 75.000 kematian terjadi akibat penyakit tersebut.
Baca juga:
Alasan Ilmiah Kanker Payudara Lebih Banyak Menyerang Perempuan Ketimbang Pria
"Pemeriksaan dan diagnosis dini merupakan kunci pengobatan kanker payudara," kata Kepala Dokter Spesialis Payudara di PUMCH, yang juga salah seorang anggota inti dari tim peneliti tersebut, Sun Qiang, seperti dilansir ANTARA, Rabu (30/10).
Jka dibandingkan dengan metode-metode screening klinis utama, seperti pemeriksaan ultrasonografi, mamografi, dan pencitraan resonansi magnetik (MRI), sistem AI-IRT sebagai metode screening praklinis skala besar memiliki keunggulan noninvasif, bebas radiasi, cepat, dan lebih terjangkau. IRT juga dianggap sebagai teknik yang efektif untuk screening dense breast (payudara dengan jaringan padat) yang lebih umum di kalangan perempuan Asia.
"Ini menjadi solusi yang dikembangkan China untuk pemeriksaan praklinis kanker payudara bagi para perempuan di China," kata Direktur Departemen Bedah Payudara di PUMCH Zhou Yidong.
Berdasarkan temuan mereka saat ini, tim peneliti itu berharap dapat memperkenalkan sistem AI-IRT kepada masyarakat untuk digunakan di rumah dan di pusat kesehatan masyarakat di masa mendatang. Dengan adanya sistem ini, para pengguna tidak perlu repot membuat janji temu di rumah sakit terlebih dahulu dan menunggu berhari-hari untuk melakukan screening klinis.(*)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
