Mendagri Tito Perintahkan Gibran Atasi Klaster Sekolah di Solo
Minggu, 31 Oktober 2021 -
MerahPutih.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Jawa Tengah, mencatat jumlah siswa terpapar corona klaster Pembelajaran Tatap Muka (PTM) telah mencapai 99 orang.
Jumlah tersebut terdiri dari 93 siswa dan 6 guru dari sembilan sekolah mulai SD, SMP, dan SMA. Kasus itu mendapatkan sorotan Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian dengan meminta Pemkot segera menangani kasus itu dengan baik.
Baca Juga
Viral Mobil Plat Merah AD Halangi Ambulans Diduga Milik Pemkot Solo, Ini Respons Gibran
"Kami meminta Pemkot Solo untuk segera mengatasi persoalan klaster PTM atau sekolah," ujar Tito usai menggelar pertemuan tertutup dengan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming di Rumdin Loji Gandrung, Minggu (31/10).
Ia mengaku kunjungan kerja di Solo sebetulnya merupakan agenda rutin untuk mengunjungi wilayah aglomerasi di Indonesia. Kebetulan Soloraya merupakan wilayah yang belum dikunjunginya
"Hari ini (Minggu) saya ke Solo, Senin ke Yogyakarta bertemu dengan Gubernur DIY. Misinya sama meninjau wilayah aglomerasi," kata dia.
Dikatakannya, wayah aglomerasi sangat krusial dan rawan muncul klaster PTM. Terlebih, saat ini di Solo sedang ditemukan klaster.
"Kebetulan Soloraya memang belum kami sentuh meskipun kita monitor terus. Memang ada sedikit klaster sekolah dan masalah ekonomi kita harus ditangani segera," ucap dia.

Secara umum kondisi Solo, kata dia, sudah cukup baik dengan catatan angka positif rate yang terus mengalami penurunan, angka bor yang rendah, dan capaian vaksinasi yang tergolong tinggi. Khusus untuk klaster sekolah dan pemulihan ekonomi harus utamakan.
"Saya percayakan pada Pak Wali Kota, semua pasti bisa teratasi klaster PTM ini. Kita akan pantau terus," tegasnya
Ia menambahkan pihaknya juga mengingatkan adanya ancaman gelombang ketiga COVID-19. Tito meminta seluruh pihak mewaspadai hal itu sekalipun level Indonesia masih berstatus Low untuk fenomena pandemi ini.
"Negara besar seperti kita dengan level low sudah sangat baik. Tapi jangan lengah, masyarakat harus dikondisikan, daerah yang naik kita turunkan dan percepat vaksinasinya. ASN juga kita larang mudik," pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga
Muncul Klaster Sekolah di Solo, Gibran Gagas Bikin Tempat Isoter Khusus Anak