Menag Yaqut Bantah Lakukan Intervensi Muktamar ke-34 NU
Rabu, 22 Desember 2021 -
MerahPutih.com - Muktamar ke 34 Nahdlatul Ulama (NU) digelar di Lampung, Rabu (22/12). Salah satu agenda pentingnya adalah pemilihan Ketua Umum baru.
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas memastikan tidak ada intervensi Kementerian Agama dalam gelaran Muktamar ke-34 NU yang digelar di Pondok Pesantren Darussa'adah Gunungsugih, Lampung Tengah, Provinsi Lampung.
Baca Juga
Kenakan Jas dan Sarung, Jokowi Bertolak ke Lampung Buka Muktamar NU
"Muktamar NU itu bukan hanya untuk NU melainkan untuk bangsa dan negara. Karena itu saya mengizinkan ada kegiatan Kemenag di Lampung saat gelaran Muktamar NU," kata Yaqut dalam keteranganya, Rabu.
Yaqut sempat menghadiri Silaturrahim Kerja Nasional Forum Direktur Pasca Sarjana PTKIN XIII yang dirangkai dengan Internasional Conference on Islam Law and Society di Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung.
Namun, ia menegaskan bahwa kegiatan Kemenag di Lampung tidak ada hubungan dengan Muktamar NU seperti yang difitnahkan ada intervensi Kemenag.
"Ini semata-mata untuk menghormati NU yang kita tahu bersama adalah ormas keagamaan Islam yang berjasa besar dalam kemerdekaan, " sambung Yaqut yang juga kader NU ini.
Dalam Muktamar kali ini, ada dua tokoh NU yang memiliki basis pendukung kuat yang menjadi kandidat kuat Ketum PBNU selanjutnya.
Dua tokoh NU tersebut adalah Ketua Umum PB NU saat ini Said Aqil Siradj dan Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya yang kini menjabat Katib Aam PBNU.
Tercatat, Said sudah menjabat Ketum PBNU selama dua periode yakni 2010-2015 dan 2015-2020. Pada Oktober 2021, Said mengaku mendapat dukungan dari banyak pihak untuk mencalonkan diri kembali memimpin PBNU.
Usai dapat dukungan, dia menyatakan siap maju kembali sebagai calon ketum pada Rabu (8/12).
Said menuturkan, sejumlah kiai sepuh memintanya kembali memimpin PBNU, antara lain Habib Luthfi, Tuan Guru Turmudzi, KH Muhtadi Dimyati, KH Dimyati Rois, KH Agoes Ali Masyhuri dan Kiai Bustomi.
"Saya terima permintaan atau perintah dari para kiai sepuh," kata Said.
Baca Juga
Sementara Yahya Cholil Staquf atau akrab disapa Gus Yahya saat ini menjabat Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah NU Jawa Timur sekaligus Khatib Aam PBNU.
Gus Yahya juga merupakan mantan juru bicara Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Dukungan terhadap Gus Yahya berbasis di Jawa Timur.
Sebanyak 42 pengurus cabang NU di Jawa Timur diklaim solid mendukung Gus Yahya sebagai calon ketum. Gus Yahya mengakui dirinya memang menawarkan diri agar dapat menjadi orang nomor satu di PBNU.
Keinginan itu tak lepas karena Gus Yahya ingin mengubah konstruksi organisasi NU agar menjadi organisasi yang lebih optimal. Gus Yahya juga mengatakan, dirinya maju terang-terangan sebagai ketua umum PBNU, bukan karena diminta.
“Saya nyalon ketua umum, melamar pekerjaan. Pekerjaannya apa? Seperti yang saya jelaskan tadi. Bukan karena, jika saya jadi ketua umum NU bisa nyalon presiden, nyalon wakil presiden. Itu saya tidak mau,” tegasnya. (Knu)
Baca Juga