Mecaq Undat, Ungkapan Rasa Syukur Suku Dayak Saat Panen

Senin, 18 Desember 2017 - Rina Garmina

SYUKURAN panen Mecaq Undat ini dipimpin tetua adat, yaitu orang yang dituakan di Dayak Kenyah, Lepok Bem. Rangkaian upacaranya pun beragam. Dibuka dengan penyembelihan babi hingga pembakaran bambu berisi tepung beras.

Upacara penyembelihan babi dilakukan untuk mempersembahkan serbo alias darah babi bagi kepada dewa-dewa yang telah melindungi dan menyuburkan tanah tempat masyarakat berladang.

Serbo ditampung dalam wadah, kemudian dipercikkan ke tanah. Puncak acara pesta panen ialah menumbuk beras yang telah dimasukkan ke lesung dengan elu. Elu adalah kayu dengan panjang dua meter yang berguna menumbuk beras hingga menjadi tepung.

Proses penumbukan beras menjadi tepung biasanya membutuhkan waktu 15 menit.

Rangkaian upacara berikutnya ialah Meko Undat. Diisi dengan pengayakan tepung oleh sejumlah perempuan. Tepung beras ini lalu dimasukkan ke dalam bambu muda. Selanjutnya bambu dibakar hingga matang.

Baik babi yang telah disembelih maupun tepung beras bakar ini nantinya dibagikan kepada masyarakat.

Biaya untuk melakukan pesta ini disisihkan sebagai hasil panen. Mecaq Undat lebih dari sekadar ritual. Rangkaian upacaranya dilakukan bersama-sama oleh seluruh warga yang hadir sehingga suasana kekeluargaan dan gotong royongnya pun amat kental. (*)

.Baca juga tradisi Suku Dayak lain pada artikel Ngayau, Tradisi Menyeramkan dari Suku Dayak.

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan