Mayoritas Kasus COVID-19 Omicron di Indonesia Didominasi Gejala Pilek dan Batuk

Rabu, 05 Januari 2022 - Zulfikar Sy

MerahPutih.com - Penambahan kasus COVID-19 Omicron di Indonesia terus terjadi. Kini, ada 92 kasus konfirmasi baru varian Omicron pada 4 Januari 2021.

Dengan demikian, total kasus Omicron menjadi 254 kasus terdiri dari 239 kasus dari pelaku perjalanan internasional (imported case) dan 15 kasus transmisi lokal.

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, penambahan kasus konfirmasi Omicron di Indonesia masih didominasi oleh WNI yang baru kembali dari perjalanan luar negeri.

Baca Juga:

Omicron di Jakarta Capai 252 Kasus, Hari Ini Bertambah 90 Orang

“Gejala paling banyak adalah batuk (49 persen) dan pilek (27 persen),” kata Nadia dalam keterangannya kepada wartawan, Selasa (4/1).

Menurut dia, pemerintah selalu memantau peningkatan risiko penularan COVID-19 baik di tingkat provinsi maupun di kabupaten.

Pemerintah pusat dan pemerintah daerah terus bekerja sama dengan semua pihak untuk memantau terutama jika muncul potensi kluster baru.

Hal ini dapat mempercepat investigasi dan penilaian apakah ada keterkaitan dengan varian baru Omicron atau tidak.

Baca Juga:

Kasus Omicron DKI Versi Pusat Beda, Anak Buah Anies Angkat Suara

Nadia menambahkan, varian Omicron memiliki tingkat penularan yang tinggi dengan risiko sakit berat yang rendah.

Meskipun demikian, masyarakat harus tetap waspada karena situasi dapat berubah dengan cepat.

Untuk itu, upaya pencegahan dan pengendalian harus tetap berjalan.

Dengan ditemukannya lagi kasus transmisi lokal ini, pemerintah kembali mengingatkan dan meminta masyarakat untuk mengurangi mobilitas.

"Hindari kerumunan dan juga selalu memakai masker. Mari kita ajak saudara-saudara kita yang belum untuk segera divaksinasi," ujar Nadia. (Knu)

Baca Juga:

Gegara Omicron Kemungkinan Grammy Award Ditunda

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan