Kasus Omicron DKI Versi Pusat Beda, Anak Buah Anies Angkat Suara

Wisnu CiptoWisnu Cipto - Selasa, 04 Januari 2022
Kasus Omicron DKI Versi Pusat Beda, Anak Buah Anies Angkat Suara

Pasien COVID-19 Omicron mudah berkeringat berlebih di malam hari (Foto: pixabay/alexandra_koch)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menjelaskan soal perbedaan data temuan kasus varian baru COVID-19, Omicron di Jakarta dengan data yang dimiliki pemerintah pusat.

Per Senin (3/1) kemarin Pemerintah Pusat mencatat ada 152 kasus Omicron yang ditemukan di seluruh wilayah Indonesia. Sedangkan data Pemprov DKI lebih tinggi dengan temuan 162 kasus varian Omicron. Temuan varian tersebut selisih sampai 10 kasus.

Baca Juga

Orangtua Berhak Larang Anaknya Ikut PTM

Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI, Dwi Oktavia, perbedaan data sebaran kasus Omicron itu disebabkan adanya perbedaan cut off data, sehingga jumlah kasus sebenarnya akan terakumulasi pada hari berikutnya.

"Kalau dari Kemenkes itu masalah timing sih. Cut off. Gitu," kata Dwi Oktavia di Jakarta saat dikonfirmasi media, Selasa (4/1).

Dwi menegaskan, Pemerintah DKI dan Kementerian Kesehatan selalu melakukan penyelarasan data perkembangan COVID-19. "Sudah (dilaporkan). Kalau yang di situ, baik yang dirilis Kemenkes dan Jakarta selalu sinkronisasi," papar Dwi.

Baca Juga

KSP Minta PTM 100 Persen Prioritaskan Keselamatan Warga Sekolah

Anak buah Gubernur Anies Baswedan ini mengungkapkan, jika setiap data yang masuk dalam total kasus positif Omicron selalu dikonfirmasi ulang ke Kemenkes. "Misalnya, di Kemenkes belum ada nama si A, di kita ada, kita langsung masukkan," jelasnya.

Selalu waspada dan terapkan protokol kesehatan untuk mencegah terpapar virus COVID-19 Omicron (Foto: pixabay/alexandra_koch)

Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin melaporkan perkembangan terkini kasus varian baru COVID-19, Omicron. Kata dia, per Senin (3/1) siang kasus varian asal Afrika Selatan tersebut bertambah lagi. Tercatat sudah ditemukan 152 kasus positif Omicron di Indonesia.

Lalu, malamnya Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengupadate total kasus di Jakarta. Di Jakarta telah ditemukan ada 162 kasus varian Omicron di Jakarta berdasarkan data per 3 Januari 2022 dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Kementerian Kesehatan dan Genomik Solidaritas Indonesia (GSI) Lab Cilandak.

"Di Jakarta ini kasusnya sudah 162 orang, tadi tambahan kasus 3 Januari di Jakarta barat di Litbangkes ada 15 orang dan 12 orang dari GSI," ujar Riza di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (3/1) malam. (Asp)

Baca Juga:

Seorang Pria Mendapat 10 kali Suntikan Vaksin COVID-19 dalam Sehari

#PPKM
Bagikan
Ditulis Oleh

Asropih

Berita Terkait

Indonesia
700 Juta Pergerakan Wisatawan Bakal Terjadi di Libur Lebaran 2023
Pencabutan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) akan mendongkrak pertumbuhan industri perhotelan pada 2023.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 14 Februari 2023
700 Juta Pergerakan Wisatawan Bakal Terjadi di Libur Lebaran 2023
Fun
Pencabutan PPKM Jadi Momentum Baik Bagi Bisnis Pertunjukan
Pencabutan PPKM memberikan apa yang telah hilang selama dua tahun.
Andreas Pranatalta - Minggu, 05 Februari 2023
Pencabutan PPKM Jadi Momentum Baik Bagi Bisnis Pertunjukan
Indonesia
Jokowi Minta Anak Buahnya Manfaatkan Momentum Pencabutan PPKM
Presiden Joko Widodo meminta para menteri kabinet Indonesia Maju untuk menggenjot aktivitas ekonomi setelah pencabutan PPKM.
Zulfikar Sy - Senin, 30 Januari 2023
Jokowi Minta Anak Buahnya Manfaatkan Momentum Pencabutan PPKM
Indonesia
Masyarakat Lebih Memilih Menggunakan Masker Meski PPKM Telah Dicabut
Dari hasil survei, mayoritas masyarakat menyatakan setuju masker harus tetap digunakan meskipun kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat telah dicabut.
Mula Akmal - Senin, 23 Januari 2023
Masyarakat Lebih Memilih Menggunakan Masker Meski PPKM Telah Dicabut
Indonesia
Menkes Klaim Kondisi COVID-19 di Indonesia Stabil Pasca PPKM Dicabut
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut kondisi COVID-19 di Indonesia sejak PPKM dicabut relatif terkendali.
Mula Akmal - Selasa, 17 Januari 2023
Menkes Klaim Kondisi COVID-19 di Indonesia Stabil Pasca PPKM Dicabut
Indonesia
Kasus COVID-19 Melandai di Awal Tahun Ini
Penerima vaksinasi dosis penguat atau booster 1 meningkat dari 29,04 persen menjadi 29,13 persen.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 16 Januari 2023
 Kasus COVID-19 Melandai di Awal Tahun Ini
Indonesia
Booster dan Pakai Masker Masih jadi Syarat Naik Kereta Api
"Masker masih dan vaksinasi penguat tetap diwajibkan di seluruh layanan KAI. Jika ada perubahan dari pemerintah akan segera kami sosialisasikan," kata Manajer Humas KAI Daop 3 Cirebon Ayep Hanapi
Andika Pratama - Sabtu, 07 Januari 2023
Booster dan Pakai Masker Masih jadi Syarat Naik Kereta Api
Indonesia
Pemprov DKI Serukan Warga Wajib Pakai Masker saat Naik Angkutan Umum
Pemerintah memutuskan untuk mencabut status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) pada akhir 2022 kemarin. Penghentian PPKM ini dianggap Indonesia sudah sangat baik mengendalikan COVID-19.
Mula Akmal - Jumat, 06 Januari 2023
Pemprov DKI Serukan Warga Wajib Pakai Masker saat Naik Angkutan Umum
Indonesia
Pelaku Wisata Jangan Sampai Kehilangan Momentum Pencabutan PPKM
Kebijakan pembebasan tersebut diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap beberapa sektor, di antaranya pariwisata Indonesia.
Zulfikar Sy - Jumat, 06 Januari 2023
Pelaku Wisata Jangan Sampai Kehilangan Momentum Pencabutan PPKM
Indonesia
Pemerintah Tidak Lagi Keluarkan Aturan Anyar Setelah PPKM Dicabut
Di seluruh dunia, intervensi terbaik dalam penanganan endemi dari diri masyarakat sendiri.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 03 Januari 2023
Pemerintah Tidak Lagi Keluarkan Aturan Anyar Setelah PPKM Dicabut
Bagikan