Masuk Bursa Cagub DKI dan Ungguli Ahok, Pj Heru: Biar Alam Semesta Menjawab
Senin, 13 Mei 2024 -
MerahPutih.com - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono menanggapi namanya yang masuk dalam bursa calon gubernur (cagub) dalam kontestasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2024.
Pj Heru menegaskan, perihal cagub DKI Jakarta ini dirinya menyerahkan sepenuhnya pada alam semesta.
"Hari esok itu penuh misteri biarlah alam semesta yang menjawab," kata Pj Heru di Jakarta, Senin (13/5).
Sebelumnya, Lembaga Arus Survei Indonesia (ASI) mengungkap bahwa elektabilitas Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono mengungguli eks Komisaris PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Survei itu bertemakan 'Persepsi Publik terhadap Isi Sosial Ekonomi & Peta Elektoral Pilkada DKI Jakarta 2024' yang dilaksanakan pada 23-29 April 2024 di Provinsi DKI Jakarta melalui wawancara tatap muka.
Baca juga:
KPU DKI Pastikan 4 Cagub DKI Independen Gugur, Termasuk Sudirman Said
Direktur Eksekutif ASI, Ali Rif'an mengatakan, pihaknya menggunakan metode penarikan sampel multistage random sampling dengan melibatkan 400 responden serta margin of eror +/- 4,9 persen dan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.
Ali menuturkan, dalam pertanyaan terbuka terkait cagub DKI 2024 sejumlah nama masuk dalam peta elektoral Pilkada Jakarta.
"Anies Baswedan (19,8 persen), Ridwan Kamil (15,8 persen), Heru Budi Hartono (7,8 persen), Basuki Tjahaja Purnama (5,8 persen), Ahmad Sahroni (3,5 persen), Tri Rismaharini (1,8 persen), Kaesang Pangarep (1,6), Ahmad Riza Patria (0,8 persen), Bima Arya (0,5 persen) dan Mardani Ali Sera (0,5 persen)," kata Ali dalam keterangan tertulis, Selasa (7/5).
Selanjutnya, ASI juga menggunakan simulasi 15 nama bakal cagub DKI 2024. Hasilnya Ridwan Kamil memperoleh (30,5 persen), Anies Baswedan (29,0 persen), Heru Budi Hartono (7,0 persen), Ahmad Sahroni (6,8 persen), Tri Rismaharini (4,0 persen), Ahmad Riza Patria (2,8 persen), Kaesang Pangarep (2,0 persen).
Erwin Aksa (1,8 persen), Abdullah Azwar Anas (1,5 persen), Mardani Ali Sera (1,3 persen), Bima Arya (0,5 persen), Ahmed Zaki Iskandar (0,3 persen), Airin Rachmi Diany (0,3 persen), Bahlil Lahadalia (0,3 persen), dan Hendrar Prihadi (0,3 persen). Sementara yang tidak tahu atau tidak jawab 12,0 persen.
Baca juga:
Pengamat Sebut Anies-Ahok Tak Bisa Bersatu Jika Keduanya Enggan Terbuka
"Terkait simulasi 10 nama bakal Calon Gubernur DKI Jakarta 2024. Ridwan Kamil (39,3 persen), Heru Budi Hartono (9,7 persen), Ahmad Sahroni (9,5 persen), Tri Rismaharini (5,5 persen), Ahmad Riza Patria (4,5 persen), Kaesang Pangarep (3,5 persen), Mardani Ali Sera (3,3 persen), Ahmed Zaki Iskandar (2,0 persen), Bahlil Lahadalia (2,0 persen), dan Bima Arya (2,0 persen)," sambungnya.
Kendati demikian, Ali menuturkan, pihaknya mencatat sebanyak 59,0 persen warga DKI Jakarta mengaku masih mungkin mengubah pilihan (swing voters) terkait Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2024, sementara yang mengatakan tidak akan berubah (strong voters) 32,3 persen dan yang tidak tahu atau tidak jawab 8,8 persen.
Dalam survei ini, ASI juga mencatat tren yang paling mempengaruhi pilihan cagub DKI Jakarta 2024. Pertama melihat Kinerja dan Pengalaman Kandidat (37,3 persen) adalah latar belakang yang paling banyak dipilih, disusul Visi-Misi dan Program Kandidat (19,3 persen), Kedua karakter Personal Kandidat (13,5 persen), Agama yang Dianut Kandidat (12,5 persen), dan Kualitas/Kompetensi Kandidat (8,0 persen), kemudian 3,5 persen tidak tahu atau tidak menjawab. (Asp)