Marak Pasien DBD, Permintaan Darah di PMI Solo Meningkat
Selasa, 29 Januari 2019 -
MerahPutih.com - Palang Merah Indonesia (PMI) Solo menerima banyak permintaan trombosit atau darah merah. Hal tersebut dikarenakan maraknya kasus demam berdarah dengue (DBD) di wilayah Solo Raya selama Januari.
Humas PMI Solo Riki Mirzam mengatakan data terbaru pada tanggal 25-29 Januari ada sebanyak 288 permintaan trombosit untuk pasien DBD. Angka tersebut bisa dikatakan sangat banyak karena rentan waktunya permintaan hanya lima hari.
"Kalau saya bandingkan pada awal Januari permintaan trombosit tidak sampai di atas angka 150 kantong darah," ujar Riki pada merahputih.com, Selasa (29/1).
Permintaan trombosit untuk pasien DBD di PMI Solo masih bisa dipenuhi. Permintaan trombosit paling banyak ada di rumah sakit wilayah Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Klaten, Kabupaten Sragen, Kabupaten Salatiga, dan Kabupaten Grobogan.

"Saya heran Kabupaten Grobogan yang jarak geografisnya jauh dengan Solo bisa sampai ambil trombosit ke PMI Solo. Setelah dicek, stok darah di PMI Grobogan ternyata menipis," kata dia.
Stok darah di PMI Solo sampai hari ini sebanyak 1.400 kantong darah. Jumlah tersebut bisa dikatakan cukup aman. Rata-rata permintaan darah di PMI Solo untuk pasien umum sebanyak 270 kantong darah.
"Kita juga mendapatkan sumbangan darah atau pendonor dari masyarakat rata-rata sebanyak 200 kantong darah per hari," kata dia.
Ia mengakui stok darah di PMI Solo sempat menipis diangka 600 kantong darah pada akhir Desember sampai awal Januari. Hal tersebut terjadi karena sepinya pendonor darah. Sementara permintaan darah naik.
"Kebanyakan pendonor darah di PMI Solo adalah mahasiswa. Pada bulan Desember-Januari banyak mahasiawa libur. Kita langsung jemput bola ke perusahaan untuk nenambah stok darah," kata dia. (Ism)