Majunya Prabowo di Pilpres 2024 Dinilai Upaya untuk Ganjal Anies

Jumat, 26 Agustus 2022 - Andika Pratama

MerahPutih.com - Prabowo Subianto menyatakan siap kembali maju sebagai calon presiden (capres) di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Penyataan itu disampaikan Prabowo saat Rapimnas Partai Gerindra beberapa waktu lalu.

Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menilai majunya Prabowo sebagai capres dapat mengganjal kemenangan Anies Baswedan sekaligus memuluskan kemenangan Ganjar Pranowo bila mencalonkan sebagai capres.

Baca Juga

Dapat Limpahan Pendukung Jokowi, Ganjar Ungguli Prabowo hingga Anies

"Majunya Prabowo sebagai capres secara tidak langsung sangat menguntungkan Ganjar Panowo, pada saat yang sama menunjukkan bahwa Anies Baswedan mungkin terganjal sebagai capres-cawapres," ucap Pangi dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Jumat (26/8).

Pangi menuturkan, majunya Prabowo dapat menghambat ruang gerak Anies Baswedan. Menurutnya, meski Anies memiliki elektabilitas yang tinggi, namun tidak serta merta membuatnya mulus menjadi capres lantaran veto players dalam politik kepartaian Indonesia.

"Misalnya Anies selalu masuk tiga besar, kluster elektabilitas 'papan atas', tidak serta merta mulus menjadi calon presiden, tetap saja partai politik lah yang punya 'veto players' siapa saja capres-cawapres yang bakal mereka usung nantinya," tuturnya.

"Prabowo maju sebagai capres, itu artinya kans DNA kemenangan Anies Baswedan terganggu." tegasnya.

Hal tersebut, kata Pangi, disebabkan basis ceruk segmen pemilih yang sama antara Anies dan Prabowo.

Sedangkan, katanya lagi, basis ceruk segmen pemilih Ganjar tetap tidak terbelah (straight ticket voting), bahkan semakin solid dan bulat.

"Sementara basis suara Anies dan Prabowo terbelah (split ticket voting)," katanya

Baca Juga

Anak Buah Prabowo: Gerindra-PKB Punya Kesamaan Basis Pemilih

Ia kemudian mengutip data tabulasi silang (cross tabulation) colum Voxpol Center Research and Consulting pada Maret 2022 yang menunjukkan bahwa pemilih Partai Gerindra memilih Prabowo sebesar 55,9 persen, sementara pemilih Partai Gerindra yang memilih Anies Baswedan persentasenya sebesar 44,7 persen.

"Dari data ini menunjukkan bahwa pemilih Partai Gerindra split ticket voting terbelah ke capres Anies dan capres Prabowo secara signifikan," ujar Pangi.

Majunya Prabowo, lanjut Pangi, juga makin membatasi kans Anies untuk diusung parpol sebagai capres, karena kuota 20 persen parpol koalisi sebagai syarat ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold).

"Tentu ini menyulitkan secara matematika politik, tidak mudah bagi Anies yang bukan kader parpol dan tidak punya partai. Dengan demikian, majunya Prabowo sebagai capres tentu saja semakin menutup ruang Anies untuk mendapatkan 'boarding pass' dari partai politik," sambungnya

Oleh karenanya, ia menilai majunya Prabowo sebagai Capres 2024 sama saja memberi jalan atau karpet merah kepada Ganjar, agar bisa menang dengan mulus pada Pilpres 2024.

"Bagaimana cara menganjal kemenangan Anies dan bagaimana memuluskan jalan Ganjar menjadi presiden, 'kausalitas' kunci penentunya terkait maju atau tidak Prabowo sebagai capres nantinya," pungkasnya. (*)

Baca Juga

Gowes Bareng Warga Jonggol, Gerindra Minta Kader Kerja Keras Menangkan Prabowo

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan