Magic Mushrooms Berpotensi Bantu Terapi Psikologis
Sabtu, 20 November 2021 -
PSIKEDELIK adalah halusinogen yang secara historis telah digunakan untuk tujuan ritual dan untuk memfasilitasi pengalaman spiritual. Zat ini telah digunakan untuk rekreasi, meningkatkan persepsi sensorik dan proses berpikir.
Psilocybin adalah psikedelik yang sangat kuat yang ditemukan di berbagai macam jamur halusinogen, yang biasa disebut "magic mushrooms".
Psikoterapi dengan bantuan psikedelik merupakan praktik yang melibatkan penggunaan obat-obatan halusinogen sebagai bagian dari pengobatan terapi. Terapi psikologis semacam ini tampaknya dapat membantu para penyintas trauma dan gangguan kesehatan mental lain, termasuk depresi, gangguan cemas, gangguan stres pasca-trauma, penyalahgunaan alkohol dan zat adiktif, dan pemikiran bunuh diri.
Baca juga:
Psilocybin adalah zat dilarang di banyak negara. Beberapa mengizinkan hanya untuk penelitian atau uji klinis. Penggunaan psilocybin di banyak negara melibatkan konsekuensi hukum yang serius.
Penelitian psikologis terhadap obat-obatan halusinogen meningkat di Amerika Utara karena FDA AS mengizinkan sejumlah kecil organisasi penelitian medis untuk melakukan penelitian tentang apa yang disebut 'terapi terobosan'.
Cara Kerja Magic Mushrooms

Psilocybin, bersama dengan psikedelik lainnya, memengaruhi jaringan mode default (DMN). Area otak ini telah dikaitkan dengan kondisi kesehatan mental tertentu seperti depresi dan kecemasan. Di bawah pengaruh psilocybin, perenungan (pemikiran berulang tentang masalah dan kecemasan) berkurang. Keadaan meditasi diamati dengan peningkatan aktivitas di jalur yang biasanya tidak berkomunikasi.
Proses psikoterapi dengan bantuan psikedelik biasanya disampaikan dalam tiga tahap: persiapan, pengalaman psikedelik akut, dan integrasi.
Pada tahap persiapan, klien menjalani pemeriksaan psikologis untuk memastikan bahwa hubungan saling percaya dapat dikembangkan antara terapis dan pasien. Pengalaman psikedelik dapat membingungkan dan membuat orang merasa rentan, jadi membangun hubungan baik sebelum sesi terapi sangat penting.
Tahap pengalaman psikedelik akut melibatkan penggunaan kapsul yang mengandung psilocybin yang disintesis, kemudian berbaring di sofa dengan mata tertutup sambil mendengarkan musik melalui headphone.
Baca juga:
Efek psilocybin berlangsung sekitar tujuh jam, di mana klien diinstruksikan untuk fokus pada pengalaman batin mereka. Dua terapis hadir untuk menciptakan ruang yang aman, memberikan kepastian di saat-saat kecemasan atau kesusahan, dan melakukan pemeriksaan sepanjang sesi.
Mengintegrasikan pikiran dan perasaan yang mendalam dan tidak biasa yang dihasilkan dari penggunaan psilocybin adalah langkah terakhir dan paling penting dari proses terapi psikedelik.
Proses Terapi dengan Bantuan Psikedelik

Carla Mae Leuschen adalah praktisi integrasi psikedelik di Multidisciplinary Association for Psychedelic Studies (MAPS), Leuschen membahas pentingnya proses integrasi.
“Saya menggunakan segala macam pendekatan dengan klien untuk integrasi, tergantung apa yang mereka suka. Umumnya dengan seni atau jurnal. Di sana, saya menjadi pemandu dengan alat dan menyediakan ruang, tetapi mereka menemuka wawasan,” ujar Leuschen seperti diberitakan Psychology Today.
Leuschen menjelaskan, ketika kita mengalami trauma, mekanisme koping yang umum adalah menutup sebagian dari diri kita. Bertahun-tahun kemudian, terapi dapat membantu dalam proses yang panjang dan sulit untuk membuka diri kembali. Berada dalam keadaan yang berubah dapat lebih membantu dalam membuka diri; dalam mengingat, memproses, dan mengintegrasikan pengalaman dalam terapi.
Meskipun tampaknya ada manfaat dari terapi psikedelik, ada potensi untuk menyebabkan bahaya tanpa bimbingan atau dukungan yang tepat. Individu di bawah pengaruh zat ini dapat mengalami efek menyedihkan, seperti halusinasi menakutkan atau pikiran atau perasaan yang mengganggu.
Karena psikedelik sering mengintensifkan pengalaman emosional, ini dapat menyebabkan perilaku yang tidak menentu. Dalam terapi, individu harus dipersiapkan dengan baik, dipantau, dan menerima perawatan yang tepat selama proses berlangsung.
Individu yang sehat juga mungkin mengalami 'perjalanan yang buruk,' reaksi negatif terhadap penggunaan psikedelik, seperti kebingungan, agitasi, paranoia parah, atau kecemasan. Dalam beberapa kasus, psikedelik telah dikaitkan dengan timbulnya psikosis berkepanjangan, dan beberapa pengguna mengalami perasaan terputus dari kenyataan.
Seiring penelitian berlanjut, penggunaan psilocybin dalam kombinasi dengan terapi lain mungkin terbukti menjadi sumber yang berharga bagi mereka yang berjuang untuk sembuh dari trauma masa lalu atau masalah kesehatan mental lainnya. (aru)
Baca juga: