Langkah Jokowi Redam Kelompok Radikal, Tunjuk Dua Menteri Ini dan Kapolri Idham
Senin, 04 November 2019 -
MerahPutih.com - Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens menyoroti penunjukan Fachrul Razi sebagai Menteri Agama dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Boni menyebut, Presiden Jokowi tengah memainkan persoalan besar lewat diputuskannya menujuk Fachrul Razi yakni melawan gerakan radikalisme di Indonesia. Terlebih, kata Boni, radikalisme merupakan ancaman dan konsen terhadap masa depan bangsa.
Baca Juga:
Jokowi Ganti Istilah Radikal Jadi Manipulator Agama, Dinginkan Situasi Politik?
"Fachrul Razi dengan latar militer punya kapasitas untuk itu. Harapan-harapan itulah yang membuat kita tersenyum, meski sempat mengagetkan," ucap Boni kepada wartawan di sebuah acara diskusi, Senin (4/11).
"Ada visi besar tentang agenda besar merespon dinamika radikalisme agama di Indonesia," tambahnya.

Selain itu, Boni juga menyebut penunjukan Tito Karnavian sebagai Menteri Dalam Negeri (Mendagri) serta pergantian posisi jabatan Kapolri ke Jenderal (Pol) Idham Aziz merupakan upaya Jokowi melawan tindakan radikalisme.
"Beliau (Tito dan Idham) mengabdikan separuh usianya di kepolisian dan punya konsen yang luar biasa terhadap agenda terorisme di Indonesia," jelasnya.
Boni Hargens juga mengapresiasi keputusan Presiden Jokowi yang menempatkan Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan di Kabinet Indonesia Maju.
"Kenapa Prabowo, karena dia memang sosok nasionalis," ucap Boni.
Baca Juga:
Menurutnya, Prabowo Subianto memiliki pengetahuan yang memadai tentang militer.
Boni juga memiliki harapan terhadap kinerja Prabowo yang kini ada di barisan pemerintahan Kabinet Indonesia Maju.

"Harapan kami dengan menjadi Menteri Pertahanan, Pak Prabowo bisa menjamin alutsista. Semoga profesionalisme militer kita meningkat terutama kesejahteraan prajurit kita harus diperhatikan," ucapnya usai memberikan pengantar diskusi Merawat Keindonesiaan. (Knu)
Baca Juga: