Penyebaran Radikal di Depan Mata, Semua Orang Bisa Direkrut ke Jaringan Teror


Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko dan Pengamat Terorisme Nassir Abbas.(foto: dok Humas Polri)
MERAHPUTIH.COM - ANCAMAN penyebaran paham radikal bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Pengamat terorisme Nasir Abbas menegaskan terorisme merupakan ancaman nyata meskipun pergerakan tidak selalu terlihat.
“Terorisme itu benar ada walaupun gerakannya tidak kelihatan,” jelas Nasir Abbas dalam acara focus group discussion (FGD) bertema Terorisme adalah Musuh Kita Bersama, Kendal, Jawa Tengah, Kamis (25/7).
Ia menjelaskan tahapan paparan paham radikal dimulai dari kegagalan menyikapi perbedaan hingga berpotensi menjadi radikalisme dan pada akhirnya melahirkan aksi terorisme. “Siapa pun dapat berpotensi direkrut oleh jaringan terorisme untuk berbagai kepentingan seperti tenaga, pendanaan, maupun informasi,” katanya.
Nasir Abbas yang telah mendedikasikan dirinya untuk merehabilitasi mantan napi teroris dan mendorong perdamaian berbagi wawasannya tentang akar penyebab radikalisme.“Kita perlu memahami bahwa terorisme tumbuh subur karena ketidakpedulian serta pemahaman yang salah,” katanya.
Baca juga:
BNPT Temukan 2.670 Konten Radikalisme dan Terorisme Sepanjang 2023
Ia berpesan kepada seluruh masyarakat untuk waspada terhadap paham-paham radikal dan menjaga keluarga serta negara agar paham tersebut tidak berkembang, sehingga Indonesia tetap utuh dan damai.
“Kita harus waspada terhadap orang-orang yang tidak mau menerima perbedaan pendapat, orang yang suka mencela, mudah menyalahkan, dan mudah mengkafirkan sesama muslim,” pesan Nasir Abbas.
Sementara itu, Mabes Polri mengingatkan masyarakat mengenai bahaya radikalisme juga terorisme melalui kegiatan kontra radikal. Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko menekankan pentingnya upaya kontra radikal untuk mencegah penyebaran paham yang berpotensi memberikan ruang berkembangnya radikalisme.
Menurut Trunoyudo, kontra radikal merupakan upaya membangun personal guna mencegah paham radikalisme yang saat ini banyak dihembuskan kelompok tertentu. “Upaya mencegah paham radikal tersebut perlu dilakukan dari seluruh elemen,” kata dia.(knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Isi Konten Radikal Remaja Anggota ISIS di Gowa Terungkap, Aktif Sebarkan Propaganda

Menteri Agama sebut Paham Radikal Susah Menyebar di Indonesia karena Pengaruh Budaya Maritim dan Heterogen

Operasi Madago Raya Sulteng Temukan 4 Bom Rakitan dan Ratusan Amunisi

Penyebaran Radikal di Depan Mata, Semua Orang Bisa Direkrut ke Jaringan Teror

Muhammadiyah Sebut Kontrol Tempat Ibadah oleh Pemerintah Picu Dampak Negatif

Mafindo Imbau Masyarakat Hindari Radikalisasi di Medsos

ASN DKI Diharapkan Terhindar dari Paham Radikalisme Jelang Pemilu 2024

BNPT Sebut Ada Potensi Munculnya Kelompok Radikal di Pemilu 2024

Perempuan Mencoba Terobos Istana Bukti Radikalisme Masih Ada
