Menteri Agama sebut Paham Radikal Susah Menyebar di Indonesia karena Pengaruh Budaya Maritim dan Heterogen


Memteri Agama Nasaruddin Umar. (Foto: Dok. Kemenag)
MerahPutih.com - Menteri Agama Nasaruddin Umar memaparkan keunggulan budaya maritim Indonesia dalam menangkal radikalisme.
Menurut Menag, akar kekuatan Indonesia terletak pada watak budaya maritim (wilayah kepulauan) yang terbuka, inklusif, dan kolaboratif.
Sebaliknya, budaya kontinental atau wilayah daratan benua cenderung tertutup dan hirarkis.
"Di Indonesia, tidak ada nabi. Tapi masyarakatnya sudah sopan dan santun. Kita tiap tahun mendapat penghargaan sebagai jemaah haji paling tertib dan disiplin," jelasnya di Jakarta dikutip Rabu (23/4).
Baca juga:
Penyebaran Radikal di Depan Mata, Semua Orang Bisa Direkrut ke Jaringan Teror
Menurut Nasarudin, budaya maritim terbiasa menghargai perbedaan.
“Filosofinya, di mana ada pulau, kita boleh sandarkan perahu. Di mana ada sungai, kita boleh ambil air. Api, air, dan pantai tidak boleh dimonopoli. Karena itu, masyarakat maritim lebih kolaboratif dan terbuka," lanjutnya.
Menag membandingkan dengan sejumlah negara kontinental yang lebih homogen, seperti Afghanistan yang hanya memiliki tujuh etnis dan dua bahasa, namun terus dilanda konflik.
Kondisi serupa juga ditemui di negara-negara berbahasa Arab seperti Suriah dan Sudan.
"Karena itu, radikalisme di Indonesia biasanya dipicu oleh pengaruh luar. Misalnya, penolakan pembangunan rumah ibadah, baik gereja atau masjid, bukan berasal dari warga lokal, tapi dari pendatang yang diprovokasi oleh jaringan luar," ungkapnya.
Baca juga:
Pesan Menteri Agama untuk Calon Jemaah Haji: Jangan Hanya Mendoakan Diri Sendiri
Menag menegaskan pentingnya memahami ancaman radikalisme secara utuh dan berbasis data terkini.
“Aparat seperti Densus 88 bisa lebih komprehensif dalam menganalisis pola-pola baru penyebaran radikalisme, termasuk yang menyasar perempuan dan ibu rumah tangga,” tutup Nasaruddin. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Menag Nasaruddin Umar: Jangan Ada yang Beri ‘Stempel Negatif’ pada Pesantren

BNPT Minta Ibu Lebih Berperan Tangkis Upaya Kelompok Radikal Rekrut Anak Muda Lewat Game Online

Menag Nasaruddin Puji Indonesia Peringkat 1 Negara yang Kuat Sedekah

Respons Arahan Presiden, Cak Imin dan Menag Siapkan Pembenahan Pesantren

Menteri Agama Berharap Tiap Untaian Doa Umat Katolik di Bulan Rosario Jadi Berkah untuk Indonesia

Pakar Sebut Kewenangan Atribusi Menag tidak Melawan Hukum

Angkat Bicara soal Rangkap Jabatannya, Nasaruddin Umar: Saya Enggak Ada Apa-Apanya Dibanding Nabi

Menag Ingatkan Tidak Gampang Jadi Seorang Guru, Harus Suci di Langit dan Bumi

Rampung Diperiksa KPK, Eks Menag Gus Yaqut Bungkam soal Aliran Fee Kuota Haji ke Kemenag

Menag dan Ketua DMI Hadiri Peresmian Masjid Raya Baitul Mukhtar BSD City
