KPR Subsidi Jadi Motor Penggerak Kredit BTN Saat Pandemi

Kamis, 29 Juli 2021 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Penyaluran kredit BTN telah mencapai Rp265,9 triliun pada triwulan II-2021 atau tumbuh 5,59 persen (yoy) dari Rp251,83 triliun pada triwulan II-2020.

"Kami tidak mungkin mencapai ini tanpa ada dukungan dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)," ujar Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Haru Koesmahargyo dalam paparan kinerja triwulan II-2021, di Jakarta, Rabu (28/7).

Baca Juga:

Dana Kredit Rumah Program FLPP Dialihkan ke BP Tapera

Pertumbuhan kredit tersebut tercatat jauh di atas rata-rata industri perbankan nasional, yang hanya tumbuh sebesar 0,45 persen per Juni 2021.

Haru menegaskan, KPR subsidi menjadi motor utama penggerak penyaluran dengan tumbuh 11,17 persen, dari Rp 113,6 triliun pada triwulan II-2020 menjadi Rp 126,2 triliun di triwulan II-2021.

Sedangkan, KPR non-subsidi meningkat 0,9 persen dari Rp 79,9 triliun pada triwulan II-2020 menjadi Rp 80,6 triliun di triwulan II-2021, sehingga KPR secara keseluruhan naik 4,39 persen dari Rp 228,9 triliun di triwulan II-2020 menjadi Rp 238,9 triliun pada triwulan II-2021.

Selain itu, lanjut dia, kredit konsumer non-perumahan juga tercatat meningkat 17,47 persen menjadi Rp5,43 triliun pada triwulan II-2021.

Rumah
Pembangunan rumah. (Foto: Antara)

Haru menegaskan, pihaknya melakukan beberapa perbaikan diantaranya turunnya loan to deposit ratio (LDR) sebesar 2.216 basis poin (bps) dari 111,27 persen pada triwulan II-2020 menjadi 89,12 persen di triwulan II-2021.

Hal tersebut juga diiringi dengan efisiensi penurunan suku bunga simpanan atau cost of fund (COF) dari triwulan II-2020 yakni 5,6 persen, menjadi 3,45 persen pada triwulan II-2021.

"Penurunan ini tentu akan memberi manfaat, baik untuk BTN dan nasabah, khususnya agar para debitur BTN bisa mendapatkan suku bunga yang lebih murah, lebih atraktif, dan lebih terjangkau," kata Haru dikutip Antara. (*)

Tercatat, BTN menyalurkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) untuk 78.000 unit rumah selama semester I-2021. Jumlah ini didominasi rumah bersubsidi yaitu 65.400 unit rumah, lalu sisanya non subsidi.

Permintaan KPR pada 2021 diperkirakan akan terus naik jika dibandingkan tahun 2020, mengingat pertumbuhan KPR, khususnya subsidi pada triwulan II-2021 melesat hingga 11,17 persen.

Sementara itu, terkait rencana pembiayaan rumah subsidi yang bekerja sama dengan Tapera, Hirwandi menjelaskan bahwa hal tersebut masih dalam proses.

"Pada tahap pertama ini kami menargetkan 11 ribu unit untuk itu," ujar Direktur Consumer and Commercial Landing BTN Hirwandi Gafar dikutip Antara. (*)

Baca Juga:

Pemerintah Tambah 8 Bank Daerah Salurkan Kredit Rumah FLPP

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan