KPAI Soroti Anak-Anak Jadi Korban Kerusuhan 22 Mei
Sabtu, 25 Mei 2019 -
Merahputih.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) melakukan takziah kepada keluarga anak korban RF (16) tahun di Petamburan, Tanah Abang. Sebelum ke lokasi rumah duka Tim KPAI sudah menemui lebih dulu dua orang korban anak luka parah yang sedang dirawat di RSUD Tarakan Jakarta.
Komisioner KPAI, Jasra Putra menyayangkan peristiwa kerusuhan yang terjadi sehingga menimbulkan kekerasan dan korban terhadap anak.
BACA JUGA: Jumlah Korban Luka Akibat Kerusuhan 21-22 Mei Capai 897 Orang
Data awal anak yang meninggal sebanyak 3 orang dan korban luka yang sedang dirawat di RS Tarakan sebanyak 2 orang dan puluhan korban anak yang mengalami luka pada tanggal 22 Mei sudah pulang dari RS Tarakan.
"Kami terus melakukan pemantauan di rumah sakit lain yang sedang merawat anak korban kerusuhan tersebut, juga masukan dari laporan masyarakat termasuk laporan kepada media," kata Jasra di Jakarta, Sabtu (25/5)
Jasra mendesak Polri untuk melakukan pengusutan secara tuntas terhadap 3 korban anak yang meninggal termasuk yang sedang dirawat di Rumah Sakit.
"Koordinasi terus dilakukan dengan kepolisian untuk mengetahui penyebab tindakan kekerasan terhadap anak sehingga terjadi kematian pada korban anak," jelas Jasra.

Jasra juga menyoriti kerusuhan 22 Mei titik lokasinya sebagian berada disekitar pemukiman penduduk dimana banyak anak-anak yang menyaksikan dan merasakan situasi yang mencekam pada hari tersebut.
KPAI meminta kepada Kementerian Sosial dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak bersama Pemerintahan Daerah Jakarta untuk melakukan pendampingan psikologis terhadap trauma yang dialami oleh anak-anak disekitaran titik-titik kerusuhan tersebut.
Hal ini perlu dilakukan agar anak-anak tidak merasakan ketakutan serta bisa menjalankan aktifitas sosialnya anak secara baik.
BACA JUGA: Mabes Polri Sebut Otak Kerusuhan Jakarta Berinisial ABB, Ini Jawaban Ponpes Al-Mukmin Ngruki
Jasra lantas mengimbau pada seluruh pihak apabila menemukan anak-anak berada di dekat lokasi kerusuhan (apapun) agar segera membawa anak-anak tersebut ke zona aman.
"Hal ini agar anak-anak ini terhindar dari kegiatan yang membahayakan diri mereka," pungkasnya. (Knu)