Konsumsi Domestik Dorong Penguatan Rupiah
Jumat, 03 November 2023 -
MerahPutih.com - Ekonomi Indonesia diyakini Bank Indonesia bertumbuh mencapai kisaran 4,7-5,5 persen yoy pada akhir tahun 2023, yang utamanya bersumber dari konsumsi domestik.
Sementara itu, nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta mencapai Rp 15.874 per dolar AS dari sebelumnya Rp 15.936 per dolar AS pada Kamis (2/11).
Baca Juga:
CEO Diminta Pantau Neraca Keuangan di Tengah Pelemahan Rupiah
Analis Bank Woori Saudara BWS Rully Nova menyatakan, penguatan rupiah dipengaruhi ekspektasi pertumbuhan ekonomi Indonesia, sehingga memberikan ruang bagi mata uang RI untuk menguat ke depan.
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan 5,2 persen tahun 2023," ujarnya.
Pada kuartal II 2023, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Besaran produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga berlaku tercatat sebesar Rp 5.226,7 triliun, sedangkan PDB atas dasar harga konstan mencapai Rp 3.075,7 triliun.
The Fed yang mulai menaikkan suku bunga pada Maret 2022 mempertahankan suku bunga tetap stabil namun tetap membuka kemungkinan kenaikan lebih jauh karena perekonomian AS yang kuat.
Dolar AS naik ke level tertinggi dalam empat minggu terhadap berbagai mata uang lainnya di dunia.
The Fed yang mulai menaikkan suku bunga pada Maret 2022 mempertahankan suku bunga tetap stabil namun tetap membuka kemungkinan kenaikan lebih jauh karena perekonomian AS yang mulai menguat. (*)
Baca Juga:
Risiko Kredit Meningkat Akibat Rupiah Melemah