Indonesia Inflasi 0,28 di Oktober, Sumut Alami Inflasi Tertinggi Capai 4,97 Persen
Sejumlah petugas dari Tim Pengendalian Inflasi Kabupaten Garut mengecek harga dan ketersediaan barang pangan di Pasar Ciawitali, Garut, Jawa Barat, Sabtu (23/12/2023). (ANTARA/HO-Diskominfo Garut)
MerahPutih.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melansir perekonomian Indonesia mengalami inflasi 0,28 persen secara bulanan (month-to-month/mtm) pada Oktober 2025.
Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini memaparkan, terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 108,74 pada September 2025 menjadi 109,04 pada Oktober 2025.
Sementara inflasi tahunan tercatat 2,86 persen (year-on-year/yoy) dan inflasi tahun kalender 2,10 persen (year-to-date/ytd).
Inflasi provinsi y-on-y tertinggi terjadi di Provinsi Sumatera Utara sebesar 4,97 persen dengan IHK sebesar 110,89 dan terendah terjadi di Provinsi Papua sebesar 0,53 persen dengan IHK sebesar 104,69.
Baca juga:
Kendalikan Harga, Inflasi Dipantau Setiap Minggu
Sementara inflasi kabupaten/kota y-on-y tertinggi terjadi di Kabupaten Kerinci sebesar 6,70 persen dengan IHK sebesar 113,49 dan terendah terjadi di Kota Bandar Lampung sebesar 0,43 persen dengan IHK sebesar 107,21.
Sedangkan deflasi kabupaten/kota y-on-y terjadi di Kabupaten Halmahera Tengah sebesar 0,19 persen dengan IHK sebesar 107,96.
Tingkat inflasi month-to-month (m-to-m) Oktober 2025 sebesar 0,28 persen dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) Oktober 2025 sebesar 2,10 persen.
Tingkat inflasi y-on-y komponen inti Oktober 2025 sebesar inflasi y-on-y sebesar 2,36 persen, inflasi m-to-m sebesar 0,39 persen, dan inflasi y-to-d sebesar 2,01 persen.
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Semikonduktor Jadi Penguat Ekonomi Kawasan, Proyeksi Pertumbuhan Indonesia Naik Jadi 5 Persen
Perdagangan Luar Negeri Indonesia Masih Untung
BPS Rekrut 190 Ribu Orang Buat Sensus Ekonomi 10 Tahunan
Harga Minyak Goreng Stabil Tinggi, Tidak Pernah Turun
Banggar DPR Ingatkan Pemerintah Tak Tergesa Laksanakan Redenominasi Rupiah
Purbaya Jaga Daya Beli Warga, Pertumbuhan Ekonomi Harus Ciptakan Lapangan Kerja
PHK di Industri Pertambangan dan Perdagangan Sumbang Tingginya Angka Pengangguran di Indonesia
Alasan Aktivitas Belanja dan Perjalanan Warga Melambat di Triwulan III 2025
TPT Jakarta Sentuh 6,05 Persen, Ini Kelompok Angkatan Kerja yang Paling Terpukul Sulit Mendapatkan Pekerjaan
Ekonomi Tumbuh 5,04 Persen, Konsumsi Rumah Tangga Jadi Pendorong Utama