Semikonduktor Jadi Penguat Ekonomi Kawasan, Proyeksi Pertumbuhan Indonesia Naik Jadi 5 Persen
Dermaga Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. (ANTARA/HO-Pelni)
MerahPutih.com - Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini dinaikkan menjadi 5,0 persen atau lebih tinggi dibandingkan prakiraan sebelumnya yang dirilis pada September 2025 sebesar 4,9 persen.
Dalam laporan Asian Development Outlook (ADO) Desember 2025, ADB juga menaikkan proyeksi pertumbuhan Indonesia pada 2026 berada di angka 5,1 persen dari yang sebelumnya 5 persen, demikian pernyataan ADB dalam siaran persnya.
Sementara inflasi diperkirakan tetap terkendali pada level 1,7 persen tahun ini dan naik menjadi 2,5 persen pada 2026.
Secara regional, ADB menaikkan prakiraan pertumbuhan berbagai perekonomian di kawasan Asia dan Pasifik untuk tahun ini dan tahun depan.
Baca juga:
Prabowo Subianto Yakin Ekonomi Indonesia Tetap Tenang dan Mampu Bertahan dari Gempuran Perang Dagang
Kenaikan proyeksi tersebut didorong oleh ekspor yang lebih kuat dari perkiraan serta meredanya ketidakpastian perdagangan setelah tercapainya sejumlah kesepakatan dagang dengan Amerika Serikat.
Ekspor semikonduktor dan produk teknologi lainnya, penurunan inflasi, serta stabilnya kondisi keuangan menjadi faktor utama penguatan proyeksi kawasan.
Kawasan Asia yang sedang berkembang kini diperkirakan tumbuh 5,1 persen tahun ini, naik dari proyeksi September sebesar 4,8 persen. Proyeksi tahun depan juga dinaikkan menjadi 4,6 persen dari sebelumnya 4,5 persen.
Kepala Ekonom ADB Albert Park menyebut fundamental perekonomian Asia dan Pasifik yang solid telah menopang kuatnya kinerja ekspor dan pertumbuhan, meskipun lingkungan perdagangan global masih diliputi ketidakpastian.
"Sebagian ketidakpastian tersebut dapat diredakan dengan kesepakatan dagang, tetapi tantangan eksternal dan tantangan lain masih mengancam proyeksinya," ujarnya.
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Semikonduktor Jadi Penguat Ekonomi Kawasan, Proyeksi Pertumbuhan Indonesia Naik Jadi 5 Persen
Indonesia Perdana Kirim Produk Tetes Tebu ke Australia, Buka Diversifikasi Ekspor
Cadangan Devisa Indonesia Cukup Buat 6 Bulan Ekspor
Perdagangan Luar Negeri Indonesia Masih Untung
Ekspor Perdana Fronx dan Satria, Suzuki Tegaskan Indonesia sebagai Basis Produksi Global
Pembahasan Tarif Ekspor ke AS Belum Rampung, Airlangga Ingin Beberapa Komoditas Nol Persen
Pengusaha Revisi Target Penjualan Mobil, Bakal Dibicarakan Seluruh Anggota Gaikindo
Purbaya Jaga Daya Beli Warga, Pertumbuhan Ekonomi Harus Ciptakan Lapangan Kerja
Satgasus OPN Bongkar Modus Baru Penghindaran Ekspor Produk Turunan Sawit, Potensi Kerugian Negara Mencapai Rp 140 Miliar
AS Kembali Percaya Ekspor Udang Indonesia Setelah Diterpa Isu Radioaktif Cs-137