Indonesia Perdana Kirim Produk Tetes Tebu ke Australia, Buka Diversifikasi Ekspor

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - 1 jam, 34 menit lalu
Indonesia Perdana Kirim Produk Tetes Tebu ke Australia, Buka Diversifikasi Ekspor

Pemerintah melakukan ekspor perdana produk tetes tebu (molase) ke Australia. (foto: dok Kemendag)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Kabar gembira bagi perlaku UMKM di Indonesia, yang melakukan ekspor produk pertanian ke negara Australia. Ada potensi baru yang bakal diserap pasar negeri Kanguru tersebut.

Pemerintah melakukan ekspor perdana produk tetes tebu (molase) ke Australia pada Selasa, (2/12) dari Surabaya, Jawa Timur.

Pelaku usaha yang mengekspor berasal dari Mojokerto, Jawa Timur. Di mana, produk molase yang merupakan hasil produksi CV Mitra Tata Usaha ini memiliki nilai USD 10 ribu atau sekitar Rp 166,50 juta.

Ekspor perdana ke Australia tersebut menjadi salah satu hasil pendampingan Export Center Surabaya untuk menembus pasar di berbagai negara tujuan ekspor.

Baca juga:

Cadangan Devisa Indonesia Cukup Buat 6 Bulan Ekspor

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Fajarini Puntodewi melihat ekspor perdana molase ke Australia dari produsen di Mojokerto sebagai sinyal positif bagi desa-desa potensial ekspor.

Keberhasilan ekspor ini dapat memotivasi lebih banyak desa untuk mengembangkan produk berkualitas dan berdaya saing untuk ditunjukkan ke pasar global.

"Pelepasan ekspor hari ini menegaskan kemampuan CV Mitra Tata Usaha dalam membaca peluang pasar sekaligus membuktikan bahwa produk Indonesia memiliki daya saing kuat di tingkat internasional. Semoga langkah ini menjadi pembuka jalan bagi penguatan serta diversifikasi ekspor," ujar Puntodewi.

Nilai ekspor produk tetes tebu Indonesia ke dunia pada Januari–September 2025 adalah USD 3,48 juta. Negara tujuan utama ekspor Indonesia adalah Guinea, Somalia, Siera Leone, Pantai Gading, dan Malaysia.

Puntodewi juga mendukung berbagai program Export Center Surabaya untuk terus menyediakan layanan bagi para eksportir dan calon eksportir. Program-program ini meliputi pendampingan regulasi ekspor, konsultasi pasar, business matching, hingga asistensi peningkatan kualitas produk.

Layanan ini sangat berperan dalam mendorong para pelaku usaha, termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar siap bersaing di pasar global.

"Kemendag berkomitmen memberikan dukungan komprehensif melalui pelatihan, informasi pasar, promosi dagang internasional, hingga pendampingan sertifikasi. Dukungan ini diharapkan terus memperluas jangkauan produk UMKM Indonesia di pasar dunia," kata Puntodewi. (Asp).

#Ekspor #Australia #Kemendag
Bagikan
Ditulis Oleh

Asropih

Berita Terkait

Indonesia
Indonesia Perdana Kirim Produk Tetes Tebu ke Australia, Buka Diversifikasi Ekspor
Nilai ekspor produk tetes tebu Indonesia ke dunia pada Januari–September 2025 adalah USD 3,48 juta. Negara tujuan utama ekspor Indonesia adalah Guinea, Somalia, Siera Leone, Pantai Gading, dan Malaysia.
Alwan Ridha Ramdani - 1 jam, 34 menit lalu
Indonesia Perdana Kirim Produk Tetes Tebu ke Australia, Buka Diversifikasi Ekspor
Indonesia
Kemendag Intensifkan Pengawasan Distribusi MINYAKITA Jelang Nataru
Pengawasan distribusi MINYAKITA menjelang Nataru 2026, memastikan ketersediaan stok dan kesesuaian harga MINYAKITA di tingkat konsumen.
Dwi Astarini - Sabtu, 06 Desember 2025
Kemendag Intensifkan Pengawasan Distribusi MINYAKITA Jelang Nataru
Indonesia
Cadangan Devisa Indonesia Cukup Buat 6 Bulan Ekspor
Bank Indonesia terus meningkatkan sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 05 Desember 2025
Cadangan Devisa Indonesia Cukup Buat 6 Bulan Ekspor
Dunia
Larangan Medsos di Australia, Meta Mulai Keluarkan Anak-Anak dari Instagram dan Facebook
Diperkirakan, 150 ribu pengguna Facebook dan 350 ribu akun Instagram akan terdampak.
Dwi Astarini - Kamis, 04 Desember 2025
 Larangan Medsos di Australia, Meta Mulai Keluarkan Anak-Anak dari Instagram dan Facebook
Indonesia
Perdagangan Luar Negeri Indonesia Masih Untung
Tercatat, ekspor Indonesia Januari–Oktober 2025 mencapai USD 234,04 miliar atau naik 6,96 persen dibanding periode yang sama tahun 2024.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 01 Desember 2025
Perdagangan Luar Negeri Indonesia Masih Untung
Dunia
Senator Australia Diskors Setelah Aksi Burka di Parlemen, Dicela dan Disebut Rasis
Ia berupaya mengajukan RUU yang akan melarang penutup wajah penuh di tempat umum.
Dwi Astarini - Selasa, 25 November 2025
Senator Australia Diskors Setelah Aksi Burka di Parlemen, Dicela dan Disebut Rasis
ShowBiz
Menggerepe Ariana Grande di Pemutaran Perdana ‘Wicked: For Good’, Seorang Pria Australia Dilarang Masuk Singapura Selamanya
Johnson Wen, 26, dijatuhi hukuman sembilan hari penjara karena dianggap mengganggu ketertiban umum dan kini telah dilarang memasuki Singapura kembali.
Dwi Astarini - Selasa, 25 November 2025
Menggerepe Ariana Grande di Pemutaran Perdana ‘Wicked: For Good’, Seorang Pria Australia Dilarang Masuk Singapura Selamanya
Indonesia
Bayar Pajak Tidak Bikin Perdagangan Baju Bekas Bisa Legal
Pada dasarnya seluruh barang bekas tidak boleh diimpor. Namun, ada pengecualian khusus untuk barang modal tidak baru (BMTB), seperti mesin-mesin dengan kriteria tertentu yang diperlukan untuk industri.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 21 November 2025
Bayar Pajak Tidak Bikin Perdagangan Baju Bekas Bisa Legal
ShowBiz
Eminem Gugat Jenama Pakaian Pantai Australia, Swim Shady, Terdengar Seperti ‘Slim Shady’
Pengacara sang rapper menuduh merek asal Sydney itu menciptakan ‘asosiasi palsu’ dengan Eminem.
Dwi Astarini - Selasa, 18 November 2025
 Eminem Gugat Jenama Pakaian Pantai Australia, Swim Shady, Terdengar Seperti ‘Slim Shady’
Berita
Ekspor Perdana Fronx dan Satria, Suzuki Tegaskan Indonesia sebagai Basis Produksi Global
Suzuki Indonesia resmi memulai ekspor perdana Fronx dan Satria dari Plant Cikarang. Menargetkan 180 ribu unit hingga 2027 untuk pasar Asia Tenggara.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 18 November 2025
Ekspor Perdana Fronx dan Satria, Suzuki Tegaskan Indonesia sebagai Basis Produksi Global
Bagikan