Komorbid Jadi Gangguan Program Vaksinasi COVID-19

Rabu, 17 Februari 2021 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Lebih dari 2.000 tenaga kesehatan (nakes) di Jawa Barat mendapatkan suntik vaksin dosis kedua. Vaksinasi dilakukan di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Bandung, Rabu (17/2).

Koordinator gebyar vaksinasi Nina Susana Dewi mengatakan, gebyar vaksinasi dosis 2 tingkat jabar diadakan dua hari, yakni 17-18 Februari 2021. Program tersebut merupakan bagian dari rangkaian serupa 2 pekan lalu, yakni penyintikan vaksin dosis pertama.

"Sasaran kita sekitar 850 orang, tapi besok lebih banyak sekitar 1.450 orang. Jadi diharapkan semua yg sudah diberikan dosis 1 semua bisa datang untuk dilakukan dosis kedua sabuga ini," papar Nina Susana Dewi, Rabu (17/2).

Baca Juga:

Duh! Vaksinasi Tenaga Kesehatan di DKI Masih di Bawah 50 Persen

Nina yang juga Direktur Utama Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung menambahkan, gebyar vaksin diikuti nakes dari berbagai institusi.

Menurutnya, nakes yang tidak bisa datang hari ini boleh datang besok. Alasan menunda kedatangan berupa komorbit atau ada hal yang membuat tidak bisa disuntik hari ini.

Jumlah nakes peserta vaksinasi Covid juga dipengaruhi komorbid atau penyakit penyerta yang tidak memungkinkan untuk dilakukan vaksinasi.

Pada awal pendataan, panitia mencatat ada 3.300 peserta. Tetapi kemudian jumlah tersebut berkurang karena komorbid.

Komorbid yang ada pada peserta vaksinasi kebanyakan darah tinggi atau hipertensi, menyusui, diabetes. Peserta yang komorbid ditunda pada program vaksinasi berikutnya, yakni bulan Maret 2021.

Vaksinasi di Jawa Barat. (Foto: Pemprov Jabar)
Vaksinasi di Jawa Barat. (Foto: Pemprov Jabar)

Peserta yang disuntik berasal dari berbagai institusi kesehatan, yakni Dinkes Jabar, Kota Bandung, Poltekes, dan RSHS. Profesi mereka antara lain, tenaga residen, karyawan rumah sakit, institusi kedokteran, persatuan profesi seperti perawat, farmasi, dan lain-lain.

Nina menyebut sampai saat ini nakes di Jabar yang telah menjalani suntik vaksin dosis pertama mencapai 70 persen.

"Tapi dosis 2 masih rendah. Makanya ada gebyar ini untuk merangsang kabupaten lain untuk lebih meningkatkan dosis 2-nya," sebutnya.

Di antara daerah di Jabar persentase vaksinasi tertinggi masih dipegang Kota Bandung, yakni 100 persen untuk dosis 1. Dosis 2-nya masih harus ditingkatkan sampai akhir Februari.

Nakes di RSHS sendiri sudah 100% untuk dosis 1 dan dosis 2 sudah 80 persen. Menurutnya, vaksinasi di RSHS lebih mudah dilakukan karena pesertanya berada dalam satu gedung rumah sakit. (Iman Ha/Jawa Barat)

Baca Juga:

Mengenal Vaksin COVID-19 Merah Putih dengan Pendekatan DNA

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan