Kim Jong Un Sakit Keras, Korea Utara Akan Dipimpin Perempuan?
Sabtu, 25 April 2020 -
KOREA Utara adalah negara komunis paling tertutup di dunia. Meskipun mereka menutup berbagai akses dari dunia luar, ada begitu banyak orang yang menaruh perhatian terhadap negara tersebut. Berbagai informasi tentang Korea Utara selalu menarik untuk diulik. Salah satunya adalah tentang kabar sang presiden, Kim Jong-un yang sedang sakit keras.
Agen intelijen Amerika Serikat mengklaim pemimpin negara tersebut mengalami penyakit jantung parah. Ia bahkan harus menjalani operasi guna memulihkan kondisi kesehatannya. Sejak kabar sakitnya Kim Jong-un merebak, spekulasi pun bermunculan. Salah satunya adalah kabar sang adik yang disebut-sebut akan menggantikan posisinya sebagai presiden.
Baca juga:
Kim Jong-un Sakit, Korea Selatan dan Negara Asia Kena Dampaknya
Sang adik, Kim Yo-jong yang disebut-sebut lebih muda empat tahun dari kakaknya jarang terlihat di depan umum. Sejak kecil, sang ayah menyekolahkan ia dan Kim Jong-un ke sekolah dasar di Bern, Swiss. Selama bersekolah di sana, ia diawasi oleh pengawas. "Sejak kecil mereka berada di pengasingan. Keduanya sudah tahu apa yang akan mereka hadapi di masa depan," ujar peneliti di Institut Studi Korea Utara, Universitas Yonsei, Bong Young-shik.
Yo-jong pertama kali terekspos publik pada 2010 saat menghadiri konferensi partai. Tahun berikutnya, ia kembali muncul di upacara kematian ayahnya, Kim Jong-il. Dirinya mulai menarik perhatian mata dunia usai mewakili Kim Jong-un di Olimpiade Musim Dingin 2018, Pyeongchang, Korea Selatan dan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Nuklir.
Baca juga:

Di pemerintahan Korea Utara, ia menjadi bintang di dinasti Kim dan memiliki peran sentral di rezim. Dengan otak yang cemerlang, Yo-jong membantu Kim untuk mempertahankan citra positif ketika sang kakak harus berurusan dengan pihak asing atau Korea Utara. Ia juga menjadi agen propaganda yang baik untuk sang kakak di dalam maupun luar negeri. Hal tersebut membuat ia mendapatkan kepercayaan absolut dari sang kakak.

"Rezim Korea Utara adalah bisnis keluarga, Kim Jong-un tampaknya menaruh kepercayaan besar pada saudara perempuannya," jelas Leif-Eric Easley, profesor studi internasional di Universitas Ewha, Seoul.
Berbagai sumber menyebutkan Yo-jong juga terlibat dalam mengatur suksesi saudara laki-lakinya sebagai pemimpin tertinggi setelah Kim Jong-il. Namun memang tak pernah diekspos oleh media pemerintah Korea Utara hingga Maret 2014.
"Dia memiliki pengaruh kuat untuk Kim Jong-un dan memiliki akses langsung ke pemimpin Korea Utara tersebut," jelas spesialis Korea Utara di Internatonal College of Management Sydney, Leonid Petrov. Dengan posisinya yang kuat sebagai tangan kanan Kim Jong-un, membuat banyak orang meyakini ia akan menggantikan posisi sang kakak yang kondisi kesehatannya tengah kritis. (avia)
Baca juga: