Kilang Minyak Kebakar, Pertamina Didesak Lakukan Evaluasi Mendalam

Selasa, 16 November 2021 - Angga Yudha Pratama

Merahputih.com - Dalam setahun terakhir, tiga kilang minyak milik Pertamina kebakaran. Hal itu membuat DPR merasa prihatin.

DPR mendesak PT Pertamina melakukan evaluasi mendalam. Insiden ini juga perlu penanganan khusus dari Pertamina agar tak terulang kembali.

Baca Juga:

BMKG Ungkap Ada Dua Kali Petir saat Kebakaran Kilang Minyak di Cilacap

"Harus ada audit sistem pengamanan di kilang-kilang minyak milik Pertamina sehingga bisa ditemukan apa persoalannya agar bisa segera diatasi," ujar Ketua DPR, Puan Maharani dalam keterangannya, Selasa (16/11).

Catatan Merahputih.com, dalam kurun waktu setahun, kebakaran kilang minyak Pertamina terjadi pada 29 Maret 2021. Kilang minyak di Balongan, Indramayu, Jawa Barat itu terbakar hebat. Sehingga proses pemadamannya memakan waktu hingga dua hari.

Baca Juga:

Kebakaran Kilang Sering Terjadi, DPR Nilai Pertamina Tak Serius Lakukan Pembenahan

Kedua, yakni pada 11 Juni 2021. Kebakaran kilang minyak milik Pertamina terjadi di area pertangkian 39 Pertamina RU IV Cilacap. Terbaru, yakni pada Sabtu (13/11), tepatnya di Refinery Unit (RU) IV Tangki 36T-102 yang berisi komponen Pertalite sebanyak 31 ribu kiloliter.

Meski begitu, Puan bersyukur tidak ada korban jiwa dari kebakaran kilang minyak Pertamina di Cilacap. Namun, Pertamina harus memastikan keamanan dan keselamatan masyarakat di sekitar kilang, termasuk para pekerjanya.

“Sistem pengamanan Pertamina harus memprioritaskan keselamatan pekerja di lingkungan kilang dan masyarakat yang tinggal di sekitarnya. Pastikan manajemen risiko dilakukan sebaik-baiknya," katanya.

Baca Juga:

Pasokan Bahan Bakar Dijamin Tak Terganggu Pasca-kebakaran Kilang Minyak Cilacap

Dia meminta komitmen Pertamina memperbaiki sistem keamanan kilang minyak agar tidak memperburuk kinerja perusahaan pelat merah itu.

Karena itu menurut dia, Pertamina harus bisa memberi penjelasan kepada masyarakat mengapa sering sekali terjadi kebakaran di kilang minyak miliknya karena telah menimbulkan kegelisahan publik dan berbagai spekulasi. (Knu)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan