Ketua DPD Apresiasi Polda Jatim Asuh Anak Yatim Piatu Korban COVID-19

Minggu, 19 September 2021 - Andika Pratama

MerahPutih.com - Ketua DPD RI, La Nyalla Mattalitti, memberikan apresiasi kepada Polda Jatim yang akan mengasuh sekitar 7.044 anak yatim piatu korban COVID-19.

"Langkah Polda Jatim yang mengambil peran sebagai orang tua asuh dan memenuhi segala kebutuhan anak-anak itu, terutama pendidikan serta disiapkan asrama untuk menampung anak yatim tersebut patut kita apresiasi," tutur La Nyalla, Sabtu (18/9).

Baca Juga

Ketua DPD Minta Kepala Daerah Tidak Endapkan Anggaran

Menurut La Nyalla, tingginya angka anak yatim piatu akibat COVID-19, memerlukan sinergitas berbagai unsur agar kebutuhan mereka bisa terpenuhi.

Selain perlindungan untuk hidup, makanan serta kebutuhan pendidikan, LaNyalla menilai anak-anak tersebut perlu pendampingan psikologis pascakematian orang tuanya.

"Tentu agar kesehatan jiwanya pulih dan tidak meninggalkan traumatik di masa mendatang. Maka, perlu dilakukan pendekatan holistik kepada anak-anak yang orang tuanya meninggal karena COVID-19," tutur La Nyalla.

Pada kesempatan itu, La Nyalla menyarankan agar Polda Jatim menjalin kerja sama dengan pihak terkait seperti Dinas PPPA atau lembaga pendampingan anak lainnya untuk menangani permasalahan anak yatim piatu tersebut.

Ketua DPD RI La Nyalla Mattalitti. (Foto: MP/Istimewa)
Ketua DPD RI La Nyalla Mattalitti. (Foto: MP/Istimewa)


Menurutnya, hal itu penting karena ditinggal orang tua saat usia belia akan menimbulkan sejumlah problematika yang bisa berdampak serius dan berkepanjangan di masa mendatang.

"Kerja sama lintas stakeholder harus dijalin oleh Polda Jatim agar penanganan tersebut dapat meredam segala dampak risiko yang dapat ditimbulkan. Tak mudah menangani anak-anak, karena mereka memiliki daya rekam yang cukup baik," tuturnya.

Jika keliru dalam penanganan, Senator asal Jawa Timur itu menilai akan menimbulkan dampak tak baik bagi perkembangan psikologis anak-anak tersebut dalam jangka waktu panjang ke depan.

"Perlu hati-hati dan dibutuhkan treatment yang tepat. Kondisi mereka masih begitu labil, sehingga butuh penanganan intensif dan berkelanjutan," papar La Nyalla.

Berdasarkan data yang disampaikan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan/DP3AK Provinsi Jawa Timur hingga Senin (16/8), ada 6.198 anak-anak di Jatim menjadi yatim dan piatu.

Karena terdapat perbedaan angka, maka perlu dipastikan jumlah yang sebenarnya dan harus dipastikan. Jangan sampai ada anak yatim piatu yang terlewat di dalam pendataan," ujar La Nyalla. (Pon)

Baca Juga

DPD Kutuk Keras Pembunuhan Nakes oleh KKB di Papua

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan