Keracunan Massal Klaten, Hasil Laboratorium Kesehatan Temukan Makanan Mengandung Salmonella
Rabu, 23 April 2025 -
MERAHPUTIH.COM - DINAS Kesehatan Provinsi Jawa Tengah melalui Balai Laboratorium Kesehatan dan PAK telah melakukan uji laboratorium terhadap sejumlah sampel makanan kasus keracunan massal di Klaten. Hasil uji laboratorium menunjukkan makanan positif mengandung kuman salmonella.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Hanung Sasmito Wibowo mengatakan ada enam sampel makanan yang dites di laboratorium Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Makanan yang diuji yakni rendang sapi, sambal krecek, krupuk, acar, kacang, dan pangsit.
“Dari enam sampel jenis makanan tersebut, lima di antaranya positif mengandung kuman salmonella. Kuman Salmonella adalah sekelompok bakteri yang sering menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan,” ujar Hanung, Rabu (23/4).
Dia menjelaskan hasil spesimen makanan itu mengandung banyak kuman, terutama salmonella pada rendang sapi, sambal krecek, krupuk, acar, dan pangsit. Ada pula kuman lain yang ditemukan pada makanan, seperti staphulococcus terdapat pada rendang sapi, enterobacter terdapat di sambal krecek, streptococcus di kerupuk, acar, dan pangsit, serta bacillus di kacang. “Jadi kuman ini menyebabkan mual muntah diare demam dan sebagainya,” kata dia.
Baca juga:
Korban Keracunan Makanan Acara halal bihalal di Klaten Terus Bertambah, 44 Orang Masih Dirawat
Hasil tes tersebut, kata dia, sudah diterima Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten pada Senin (21/4). Selain sampel makanan, uji laboratorium juga dilakukan terhadap air sumur milik tuan rumah hajatan di Desa Karangturi.
“Hasil lab menunjukkan adanya kuman coliform dan E coli yang kadarnya melebihi daripada batas aman atau cukup tinggi,” ucap dia.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten Anggit Budiarto mengatakan seluruh pasien rawat inap dalam kasus keracunan massal di Gantiwarno, Klaten, sudah sembuh dan pulang kerumah masing-masing. Begitu juga mereka yang menjalani rawat juga sudah dinyatakan sembuh.
“Terkait dengan status kejadian luar biasa sudah dinyatakan selesai. Namun, kami akan melakukan koordinasi dengan pihak lain seperti BPBD Kabupaten Klaten. Secara total, jumlah korban 160 orang, 48 orang rawat inap dan satu meninggal dunia,” tutupnya.(Ismail/Jawa Tengah)
Baca juga: