Kepala BNPT Datangi Pesantren Tebu Ireng

Rabu, 21 Oktober 2020 - Zulfikar Sy

MerahPutih.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar melakukan kunjungan kerja di Jawa Timur. Di sana, ia bersilaturahmi dengan sejumlah tokoh masyarakat dan agama.

Menurut Boy, langkah ini dalam upaya sosialisasi dan koordinasi supaya pencegahan masuknya paham radikal intoleran di Jawa Timur.

Boy melakukan silaturahmi kebangsaan bersama keluarga besar pimpinan Pondok Pesantren Tebuireng Jombang.

Baca Juga:

BNPT Sebut Aksi Terorisme dan Radikalisme di Jawa Tengah Perlu Diredam

Menurut dia, silaturahmi yang bermanfaat ini agar sosialisasikan dengan mengedepankan nilai-nilai Islam moderat yang rahmatan lil'alamin, tentunyanya dengan semangat ukhuwah di antara anak bangsa untuk melahirkan generasi bangsa yang memiliki nilai agama dan nilai kebangsaan dengan semangat nasionalisme.

"Supaya dapat menyeimbangkan kehidupan Negara Kesatuan Republik Indonesia", ujar Boy dalam keterangannya, Rabu (21/10).

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar. (Foto: MP/Istimewa)

Pihaknya akan merajut kerja sama dengan Ponpes Tebuireng untuk memberikan pelatihan wawasan kebangsaan kepada para ustaz-ustazah untuk meningkatkan nasionalisme di ponpes ini. Hal ini mengingat Ponpes Tebuireng memiliki sejarah yang penting dan memiliki pengaruh besar dalam kemerdekaan bangsa Indonesia.

"Semangat kebangsaan yang digalakkan oleh para pendiri pondok pesantren ini sepertinya dari sebelum hingga awal kemerdekaan republik Indonesia ini menjadi modal BNPT dalam mensosialisasikan hal serupa pada masyarakat,” tutur Boy yang juga jenderal polisi berpangkat komjen ini.

Pondok Pesantren Tebuireng merupakan pondok pesantren tertua dan terbesar di Indonesia yang berdiri pada tahun 1899. Pondok Pesantren ini melahirkan tokoh-tokoh yang berpengaruh dalam pendidikan agama di Indonesia, seperti KH M Hasyim Asyari, KH Abdul Wahid Hasyim, dan KH Abdurrahman Wahid. Dalam mencegah masuknya paham radikalisme terorisme di lingkungan pendidikan agama, Pondok Pesantren dinilai memiliki peran vital.

Baca Juga:

Kepala BNPT Ingatkan Ulama Wajib Perangi Paham Radikalisme dan Terorisme

Untuk itu, penting sekali bagi pemerintah untuk memperhatikan kurikulum pendidikan dan para pengajar yang memiliki paham kebangsaan dan pengetahuan agama yang seimbang.

Ke depannya, diharapkan pondok pesantren memiliki peran penting dalam mengantisipasi penyebaran sikap intoleransi yang belakangan marak terjadi.

Pimpinan Ponpes Tebuireng Jombang KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin mengingatkan, silaturahmi ini menghasilkan satu sinergi yang baik.

"Bagaimana kita bersilaturahmi, bagaimana mempertahankan, dan menjaga kekerabatan, dari silaturahmi ini banyak sekali kita sebetulnya kita dapatkan tentunya dalam hal mencegah permusuhan," ucap Gus Kikin. (Knu)

Baca Juga:

Densus Bekuk Terduga Teroris di Jepara dan Sleman, Kepala BNPT: Mereka Anggota Jaringan JI

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan